Yusuf mengatakan dalam konferensi pers di ibukota Yordania, Amman, Rabu (8/1), keputusan itu diambil AIUC, salah satu lembaga informasi di bawah Liga Arab, berbasis di kota itu, media Arab Al-Riyadh melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Yusuf menjelaskan urgensi dari keputusan tersebut dengan menegaskan dukungan pada status kearaban dan keislaman Al-Quds, ibukota Palestina, di saat penjajah Israel terus melaksanakan rencana yahudisasi terhadap kota suci tersebut.
Dia menyatakan bahwa keputusan itu juga bertujuan menyoroti realita pers dan media di kota Al-Quds dengan segala dampak tanggung jawab yang dibebankan di pundak AIUC.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Yusuf menyerukan penyatuan pena Arab yang bebas terhadap persoalan-persoalan yang menaruh perhatian pada penduduk Arab. Sebagaimana diketahui bahwa isu Palestina merupakan isu sentral seluruh Arab, lapor Pusat Informasi Palestina.
Yusuf menambahkan, semua pihak tahu bahwa penjajah Israel, dengan segala perangkat dan sarana yang dimilikinya, berusaha dan terus membelenggu kebebasan kerja pers Palestina di Al-Quds.
Israel telah melakukan serangkaian langkah-langkah dan pembatasan yang diberlakukan terhadap para wartawan Arab, lembaga-lembaga pers, dan media Palestina. (T/P02/E1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI dari Suriah