Berlin, 1 Shafar 1436/24 November 2014 (MINA) – Para peneliti di Universitas Tübingen, Jerman menemukan sebuah manuskrif Al-Qur’an yang ditulis antara 20 dan 40 tahun setelah kematian Nabi Muhammad SAW.
Ditulis dalam huruf Kufi, manuskrif tersebut dijuluki MA VI 165, disumbangkan ke universitas pada tahun 1864, menggunakan karbon-14 pada tiga sampel naskahnya. Para peneliti menyimpulkan bahwa kemungkinan manuskrip itu lebih dari 95 persen dibuat pada periode 649-675 Masehi.
Proyek yang dinamakan “Coranica” itu menyelidiki Al-Qur’an dalam konteks latar historis dengan menggunakan dokumen-dokumen seperti naskah dan informasi yang diperoleh dari penggalian arkeologi. Press TV melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Universitas Tübingen adalah salah satu universitas tertua di Eropa. Universitas itu berdiri pada 1477. Beberapa tokoh terkenal lembaga itu antara lain: Hegel, Holderlin dan Schelling, Mörike, Uhland, Johannes Kepler dan Wilhelm Schickard.
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Saat ini, Universitas Tübingen memiliki 28.500 mahasiswa, 450 profesor dan lebih dari 4000 staf akademik lainnya mengajar di Universitas tujuh fakultas.
Universitas ini memiliki kemitraan dengan lebih dari 150 institusi pendidikan di 45 negara, terutama di Amerika Utara, Asia dan Amerika Latin, serta dengan semua negara-negara di Eropa. 12,6 persen siswa di Tübingen berasal dari luar negeri.
Ini adalah link manuskrif yang ditemukan di Universitas Tubingen, Jerman
http://idb.ub.uni-tuebingen.de/diglit/MaVI165/0001?sid=591cc33644bcb3723215e4e64e37c458
(T/L01/R03)
Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratusan Ribu Warga Spanyol Protes Penanganan Banjir oleh Pemerintah