Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Al-Sharaa: Undangan Presiden Macron adalah Pengakuan Prancis Atas Suriah

Rudi Hendrik Editor : Widi Kusnadi - 21 detik yang lalu

21 detik yang lalu

0 Views

Presiden Suriah Ahmad al-Sharaa dan Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam konferensi pers pada Rabu, 7 Mei 2025, di Istana Elysee di Paris. (Foto: SANA)

Paris, MINA – Presiden Ahmad al-Sharaa yang mengunjungi Paris atas undangan Presiden Emmanuel Macron mengatakan, undangan tersebut bukan sekadar kunjungan diplomatik, tetapi momen pengakuan atas suriah/">hak rakyat Suriah untuk menentukan nasib sendiri dan kapasitas mereka untuk membangun kembali apa yang telah hancur.

“Saya berterima kasih kepada Presiden Macron atas undangan yang ramah dan sambutan yang hangat,” kata al-Sharaa dalam konferensi pers pada Rabu (7/5) dengan mitranya dari Prancis di Istana Elysee di Paris, SANA melaporkan.

Presiden pemerintah sementara Suriah itu menekankan perlunya mencabut sanksi yang dijatuhkan kepada Suriah karena praktik rezim sebelumnya, dengan menyatakan bahwa tidak ada pembenaran untuk melanjutkan sanksi tersebut setelah kejatuhannya.

“Karena sanksi tersebut akan menjadi sanksi terhadap rakyat Suriah,” katanya. Ia mencatat bahwa Suriah menghadapi tugas-tugas penting, dan stabilitasnya yang terkait dengan stabilitas ekonomi, situasi Eropa, dan dunia pada umumnya.

Baca Juga: Houthi Yaman Serang Bandara Al-Ramon dan kota Jaffa

Pada kesempatan itu, Sharaa pun menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Macron dan rakyat Prancis karena telah menyambut para suriah/">pengungsi Suriah selama tahun-tahun perang terakhir.

Prancis adalah salah satu negara Eropa pertama yang mengusir misi diplomatik rezim tersebut (Bashar Assad) setelah pembantaian mengerikan yang dilakukannya, dan negara Eropa pertama yang mengakui oposisi politik,” tambahnya. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Menteri Dalam Negeri Prancis Usulkan Larangan Jilbab di Universitas

Rekomendasi untuk Anda