Kairo, 8 Ramadhan 1434/16 Juli 2013 (MINA) – Panglima militer Mesir, Abdul Fattah al-Sissi telah memerintahkan pemusnahan semua terowongan yang menghubungkan Gaza dan Mesir selama beberapa hari ke depan sebelum memulai operasi keamanan di Sinai.
“Operasi ini bertujuan untuk mencegah ‘unsur-unsur berbahaya’ dari infiltrasi ke wilayah Mesir untuk menargetkan keamanan nasional Mesir,” ungkap Al-Sissi seperti dikutip situs berita Mesir, Seventh Day.
Al-Sissi, Senin kemarin (15/7), telah memberikan arahan kepada stafnya, Mayjen Taher Abdullah untuk menghancurkan terowongan dalam waktu singkat dengan menggunakan buldozer atau membanjirinya.
Terowongan antara Mesir dan Gaza telah menjadi garis kehidupan utama ke 1,7 juta penduduk Gaza sejak blokade Israel yang diberlakukan pada tahun 2006 menyusul kemenangan Hamas dalam pemilihan parlemen Palestina yang disepakati secara internasional.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Harga Barang Naik Drastis
Sementara itu, hasil investigasi tim MINA (Mi’raj News Agency) di Jalur Gaza melaporkan, hampir seluruh terowongan sementara ditutup militer Mesir setelah kudeta militer terhadap Presiden Mesir Muhammad Mursi pada Rabu (3/7).
“Bahkan separuhnya dihancurkan dan diurug tentara Mesir,” ujar Ketua Tim pembangunan Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza, Edy Abu Fikri. Menurutnya, penutupan terowongan mengakibatkan pasokan bahan makanan, obat-obatan, bahan bakar dan barang lainnya dari Mesir kosong.
Dampaknya, harga barang naik tak terkendali. Semen yang biasanya dikirim melalui terowongan sejumlah dua ribu hingga tiga ribu ton per hari, pada hari kemarin hanya ada empat ton. itupun tidak tiap hari, ujar Edy.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
“Harga juga ikut naik hampir 300 persen, seperti semen yang semula 400 sheikel (sekitar 1,1 juta rupiah) sekarang menjadi 1.000 sheikel (2,7 juta rupiah),” ungkapnya.
Perbatasan Rafah pun ditutup dari dua arah dengan penjagaan militer berlapis-lapis. Dari Mesir tidak boleh masuk ke Jalur Gaza, dan sebaliknya dari Jalur Gaza tidak boleh ke Mesir.
Palestina Information Centre melaporkan, anggota biro politik Hamas, Mousa Abu Marzouq bersama keluarganya tengah berada di Kairo dalam melakukan kontak dengan para pejabat intelijen Mesir guna membahas masalah Rafah dan isu lainnya. (T/P01/P02)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan