Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alarm Palsu Berbunyi, Ribuan Warga Israel Berebut Masuk ke Perlindungan Bom

Rudi Hendrik - Senin, 22 Oktober 2018 - 06:44 WIB

Senin, 22 Oktober 2018 - 06:44 WIB

8 Views

Ilustrasi: warga Israel bertiarap saat mendengar suara sirene tanda ada serangan roket. (Foto: AP/Tsafrir Abayov)

Netiv Ha’asara, MINA – Sirene tanda roket menyerang meraung di komunitas Israel di selatan dekat Jalur Gaza pada Ahad (21/10) malam, tetapi militer mengatakan itu adalah alarm palsu.

Alarm itu membuat ribuan penduduk Netiv Ha’asara dan komunitas Yad Mordechai berebutan masuk ke tempat perlindungan bom.

Kepanikan warga Yahudi itu setelah beberapa hari terjadi ketegangan usai sebuah roket yang ditembakkan dari Gaza menyasar sebuah rumah di kota Beersheba, Israel selatan.

Pasukan Pertahanan Israel mengatakan sedang menyelidiki apa yang memicu sistem tersebut, demikian Times of Israel melaporkan.

Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza

Sirene itu membuyarkan ketenangan yang relatif tercipta setelah ada serangan singkat antara Hamas dan tentara Israel pada Rabu (17/10) lalu.

Roket itu menghantam lantai paling atas dari sebuah rumah di Beersheba, menyebabkan kerusakan signifikan tetapi tidak ada yang terluka karena ibu penghuni rumah telah membawa anak-anaknya ke tempat perlindungan bom mereka.

Sebagai tanggapan, Pasukan Pertahanan Israe (IDF) mengebom sekitar 20 target di Gaza, termasuk terowongan Hamas yang melintasi perbatasan.

Pada hari berikutnya, Mesir dan PBB dilaporkan memediasi gencatan senjata antara kedua belah pihak, meskipun Israel maupun Hamas secara resmi tidak mengakui hal itu. (T/RI-1/RS2)

Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Eropa
Palestina
Palestina