Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alasan Habib Rizieq Belum Kembali ke Indonesia

Rendi Setiawan - Rabu, 17 Mei 2017 - 06:19 WIB

Rabu, 17 Mei 2017 - 06:19 WIB

346 Views

Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab. (dok. Newsth)

Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab. (dok. Newsth)


Jakarta, 19 Sya’ban 1438/16 Mei 2017 (MINA) – Kembalinya Habib Rizieq ke Arab Saudi usai kunjungan ke Kuala Lumpur Malaysia mendapat berbagai macam pertanyaan dari masyarakat Indonesia. Sebab Polisi akan menetapkan Habib Rizieq sebagai daftar pencarian orang (DPO) jika tidak memenuhi panggilan.

Penasihat Hukum Habib Rizieq, Kapitra Ampera menjelaskan bahwa belum kembalinya Habib Rizieq ke Indonesia adalah supaya umat Islam fokus pada ibadah Ramadhan dan tidak fokus pada tuntutan kasus yang dituduhkan kepada Habib Rizieq.

“Keputusannya sudah tepat. Hukum yang tidak adil terhadap Habib Rizieq bisa menimbulkan amarah umat. Habib Rizieq ingin umat Islam fokus kepada ibadah Ramadhan besok, jangan fokus kepada tuntutan ini, maka beliau memutuskan kembali ke Saudi Arabia,” katanya.

Kapitra mengaku alasan-alasan tersebut sudah disampaikan kepada penyidik, tetapi penyidik tetap memberikan surat peringatan kedua. Ia kemudian meyakinkan bahwa Habib Rizieq kemungkinan akan kembali ke Indonesia usai Hari Raya Idul Fitri nanti.

Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama

“Tadinya Sabtu kemarin Habib sudah bersiap pulang. Tapi setelah merasa akan ada pembunuhan karakter, Habib memutuskan menunda kepulangannya agar umat Islam tidak tersulut emosi,” ujarnya.

Ia berpendapat bahwa Habib Rizieq adalah tipikal orang yang kooperaktif dan selalu ikut nimbrung untuk membantu penyelesaian permasalahan-permasalahan di Indonesia. (L/R06/RI-1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Internasional