London, 3 Rajab 1436/22 April 2015 (MINA) – Harian Inggris The Guardian melaporkan mengutip beberapa sumber, pemimpin puncak Islamic State atau ISIS Abu Bakr Al-Baghdadi terluka parah sejak Maret lalu.
Sumber harian itu mengungkapkan, Al-Baghdadi terluka parah oleh serangan udara koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) di Irak Barat, Al Arabiya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Hal itu membuat ISIS tanpa pimpinan aktif, mendorong para pemimpin kelompok bertemu pada tahap awal setelah serangan udara untuk membahas nama pemimpin baru ketika mereka berpikir Baghdadi sedang sekarat.
Menurut laporan The Guardian, seorang diplomat Barat dan penasihat Irak menegaskan, serangan udara yang mencederai Baghdadi berlangsung pada 18 Maret di Al-Baaj, sebuah distrik Niniwe, dekat perbatasan Suriah.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Menurut diplomat Barat yang tidak disebut namanya itu mengatakan, serangan menargetkan konvoi tiga mobil, di mana tiga orang diyakini tewas. Pada saat itu diketahui bahwa Baghdadi berada di salah satu mobil.
Pejabat Irak selaku penasihat militer Baghdad tentang ISIS, Hisham Al-Hashimi, mengatakan kepada surat kabar, “Ya, ia terluka di Al-Baaj dekat desa Umm Al-Rous pada 18 Maret bersama anggota kelompok yang bersamanya.”
Daerah suku Sunni Al-Baaj telah lepas dari kontrol negara, bahkan selama pemerintahan Saddam Hussein. Wilayah itu telah dianggap sebagai tempat yang aman bagi militan sejak 2004.
Menutip sumber yang dekat dengan kelompok ISIS, The Guardian menambahkan, cedera Baghdadi yang nyaris fatal membuat sebagian besar anggota Dewan Syura mengambil kebijakan tertentu.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Sebelumnya pada Desember, Baghdadi lolos tanpa cedera ketika jet AS menghantam konvoi dua mobil di pinggiran Mosul, Irak, membunuh pembantu dekatnya , Auf Abdul Rahman Al-Efery. (T/P001/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata