Jakarta, 9 Ramadhan 1436/26 Juni 2015 (MINA) – Komandan Nasional Banser Nadlatul Ulama (NU), Alfa Isnaeni mengatakan, adanya banyak laskar dari ormas yang berbeda-beda tidak mungkin disatukan dalam wadah yang sama karena memiliki perbedaan misi, yang terpenting terjalinnya dialog dan silaturrahmi agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Isnaeni juga mengharap Ronald dalam meneliti kegiatan Banser tahun 1965-1967 dilakukan dengan referensi yang akurat dan obyektif agar tidak menimbulkan pemahaman yang salah terhadap aktivitas banser kala itu.
“Agar seluruh komponen bangsa memperkokoh semangat nasionalisme, menjaga pluralisme, dan meningkatkan solidaritas,” kata Alfa Isnaeni pada seminar Nilai Positif Laskar-Laskar Ormas Islam di kantor MUI Pusat, Jakarta, Kamis.
“Solidaritas kebangsaan atau gotong royong adalah jiwa kita berbangsa yang harus kita jaga bersama, dan berbudi luhur adalah martabat kita,” ungkap Isnaeni.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Untuk menghadapi gerakan terorisme dan radikalisme, Banser mengingatkan pentingnya kerjasama semua pihak.
“Kita harus saling bekerjasama, bahu-membahu, gotong-royong, demi menjaga tegaknya Pancasila dan kedaulatan bangsa, bukan malah sibuk dengan kepentingan diri atau kelompoknya sendiri,” tutupnya.
Sementara itu, Peneliti Amerika Serikat Prof. Ronald Lukens Bull mengatakan, Islam di Indonesia jadi perhatian banyak pihak, misalnya seperti beberapa waktu lalu ada peristiwa penyelamatan gereja dari ancaman bom oleh teroris, yang berakibat seorang anggota Ansor NU meninggal dunia.
“Ada anggota Ansor jadi korban, karena menyelamatkan gereja dari ledakan bom. Banyak yang terheran-heran kok ini bisa terjadi, inilah Indonesia,” ujarnya.
Baca Juga: Lomba Mewarnai dan Menggambar Al-Aqsa Meriahkan Festival Baitul Maqdis di Samarinda
Ia menilai keberadaan ormas-ormas Islam dan laskarnya dapat memberikan kontribusi positif dalam pembangunan civil society jika satu sama lain saling koordinasi dan memperhatikan rambu-rambu relasinya dengan peran negara.
Hadir pula dalam seminar Nilai Positif Laskar-Laskar Ormas Islam dari sejumlah ormas Islam. Tampil sebagai pembicara Peneliti Amerika Serikat Prof. Ronald Lukens Bull, Sekjen DPP FPI Ahmad Sobri Lubis, Komandan Nasional Banser Nadlatul Ulama (NU) Alfa Isnaeni, dan Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia MUI Cholil Nafis. (L/P002/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat