Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AL-GHARBI: ANCAMAN ISRAEL TERHADAP FREEDOM FLOTILLA ADALAH KEJAHATAN

Admin - Jumat, 26 Juni 2015 - 05:57 WIB

Jumat, 26 Juni 2015 - 05:57 WIB

705 Views ㅤ

Salah satu kapal kemanusiaan yang tergabung dalam armada kemanusiaan membuka blokade Gaza, Freedom Flotilla III.(Foto: freedomflotilla.org)
Salah satu kapal kemanusiaan yang tergabung dalam armada kemanusiaan membuka blokade <a href=

Gaza, Freedom Flotilla III.(Foto: freedomflotilla.org)" width="300" height="210" /> Salah satu kapal kemanusiaan yang tergabung dalam armada kemanusiaan membuka blokade Gaza, Freedom Flotilla III.(Foto: freedomflotilla.org)

Gaza, 8 Ramadhan 1436/25 Juni 2015 (MINA) – Seorang anggota koalisi internasional mengecam ancaman Israel untuk mencegah pelayaran Freedom Flotilla III, dengan mengatakan ancaman itu sebagai  “kejahatan”.

Mantan penasihat urusan luar negeri kepada Presiden Tunisia, Anouar Al-Gharbi, menandaskan,  ancaman tersebut mencerminkan rencana Israel untuk melakukan kejahatan dengan mencegah aktivis solidaritas perdamaian dalam melakukan tugas kemanusiaan mereka terhadap warga Palestina yang menderita karena blokade zionis itu di Gaza. Demikian Al Quds yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Al-Gharbi mengatakan, ancaman tersebut menunjukkan Tel Aviv ” bersiap melakukan kejahatan terhadap hukum internasional, yang menjamin kebebasan bergerak dan solidaritas manusia.”

Al-Gharbi menyerukan masyarakat dan organisasi hak asasi manusia internasional untuk memikul tanggung jawab mereka melindungi armada kemanusiaan menuju Gaza  dan mengambil bagian di dalamnya, dan mencegah pendudukan Israel untuk terus melanggar hukum internasional yang berkaitan dengan perlindungan pada hak bergerak bebas dari warga sipil. ”

Baca Juga: Tim MER-C Lakukan Disaster Triage di Gaza Utara

Israel telah mengumumkan tentaranya tidak akan mengizinkan kedatangan armada kapal kemanusiaan Freedom Flotila III yang bertolak dari Yunani. Israel juga menginstruksikan angkatan laut untuk bersiap menghentikan konvoi dan mencegahnya memasuki teritorial perairan Israel.

AL Israel Siaga

Israel melaporkan bahwa pasukannya terus meningkatkan upaya untuk menghadang Freedom Flotilla III, yang saat ini mulai meninggalkan pelabuhan Yunani menuju perairan Jalur Gaza, pejabat senior pemerintah mengatakan pada Selasa (23/6).

Armada pelayaran dipimpin oleh kapal pukat Marianne dari Gothenburg, yang sejauh ini telah melakukan perjalanan dari Swedia melalui perairan Norwegia, Jerman, Perancis, Spanyol, Portugal, dan Italia, sebelum tiba di Yunani pada hari Ahad kemarin (21/6).

Baca Juga: Gubernur Sinai: Rafah Akan Segera Dibuka Kedua Arahnya

Channel 2 Israel melaporkan Senin (22/6) bahwa Angkatan Laut Israel sudah bersiaga di perairan Gaza untuk mencegat armada tersebut jika mencoba menembus blokade laut.

Menurut sumber, pasukan Israel sedang merancang berbagai cara untuk mencegah armada berlayar, dan telah mengajukan banding ke negara-negara para aktivis berasal,  untuk menjelaskan bahwa warga negara mereka sengaja menuju ke zona konflik dan harus meninanggung risiko.

Israel mengumumkan, tidak akan mengizinkan kapal apapun untuk mencapai pantai Gaza. Pihaknya juga mengatakan, tidak memiliki masalah dengan pengiriman bantuan kemanusiaan, selama pengiriman bantuan itu melalui pihaknya, dan memastikan bahwa di antara bahan bantuan tersebut tidak ada peralatan yang dapat digunakan kelompok-kelompok perlawanan Palestina di  Gaza.

Sementara itu, Komite Etik Knesset (Parlemen Israel) yang juga Jaksa Agung, Yehuda Weinstein telah diminta pertimbangan atas keikutsertaan anggota parlemen Israel, Basel Ghattas dalam armada tersebut.

Baca Juga: Hamas: Palestina Harus Bersatu untuk Pertahankan Tepi Barat

Komite Sekretariat Knesset telah mengajukan banding ke Komite Etik untuk memberikan sanksi kepada Ghattas dan menangguhkan semua hak parlemennya, termasuk kemampuannya untuk mencari sponsor.

Masalah ini akan diajukan ke sidang pleno Knesset, termasuk pengajuan pertanyaan ke parlemen untuk menyelidiki dana perjalanan Ghattas ke Yunani, untuk bergabung dengan para aktivis Freedom Flotilla III.

Ghattas melakukan perjalanan ke Yunani awal pekan ini, dan ia berencana untuk ikut dalam kapal kemanusiaan ini.

Menteri Kebudayaan dan Olahraga Israel, Miri Regev meminta Jaksa Agung Weinstein untuk mencabut kekebalan hukum Ghattas sbagai anggota Parlemen, jika ia bergabung dalam pelayaran.

Baca Juga: Hamas Lepas Delapan Sandera, 110 Tahanan Palestina Bebas dari Penjara Israel

“Keputusan Ghattas bergabung merupakan hasutan terhadap Negara Israel,” tulis Regev kepada Weinstein.(T/P004/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Sebanyak 43 Jenazah Ditemukan di Gaza dalam 24 Jam Terakhir

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Internasional
Internasional
Palestina
Palestina
Indonesia
Palestina
Kolom
Indonesia