Kairo, 1 Ramadhan 1436/Juni 18 2015 (MINA) – Wakil Presiden Front Keselamatan Islam (FIS) Al-Jazair, Sheikh Ali Benhadj mengkritik hukuman mati massal yang dijatuhkan Rabu terhadap mantan Presiden Mesir terguling Mohammad Mursi dan pemimpin-pemimpin Ikhwanul Muslimin.
Ali Banhadj mengatakan, hukuman mati itu “bermotif politik” dan mencerminkan kegagalan kaum sekuler dan diktator dalam mencapai kekuasaan melalui kotak suara.
Dalam wawancara eksklusif kepada Quds Press, Belhadj menjelaskan fokus lawan-lawan Ikhwanul Muslimin dan lawan-lawan kelompok Islam mengalami ketakutan dalam transformasi politik di Mesir, demikian laporan Middle East Monitor (MEMO) diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis.
“Vonis hukuman mati itu membuktikan kembali bahwa kelompok Islam membayar harga mahal untuk berjuang bagi kebebasan menuju demokrasi,” tambahnya.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Belhaj menyatakan, kaum sekuler di dunia Arab lebih berbahaya untuk Islam, karena mereka telah menjadi kekuatan destruktif karena uang, media, pengaruh dan dukungan asing yang mereka miliki.
“Mereka tidak bisa mengalahkan kelompok Islam melalui kotak suara, sehingga mereka beralih melakukan kudeta,” tegasnya. (T/P002/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah