Cileungsi, MINA – Dai pesantren Al-Fatah Cileungsi, Ali Farkhan Tsani mengatakan, film “Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI” menjadi pelajaran yang berharga untuk generasi muda agar mengetahui dan tidak melupakan sejarah.
Hal itu disampaikan dalam sambutannya pada acara nonton bareng film “Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI” yang digelar di kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fatah, Cileungsi, Bogor, pada Kamis malam (28/9) yang berlangsung dari jam 20.00 WIB.
“Pemutaran film ini untuk mengingat sejarah kelam pengkhianatan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang membunuh para jenderal, alim ulama dan rakyat. Perbuatan partai komunis PKI tidak sesuai ajaran Islam,” katanya.
Menurutnya Gerakan 30 September 1965 (G30S) yang dilakukan PKI adalah fakta sejarah peristiwa yang kelam.
Baca Juga: UAR Korwil NTT Ikuti Pelatihan Water Rescue
“Sejarah kelam pengkhiyanatan PKI ini tidak boleh terulang Kembali. Berdasarkan Tap MPRS XXV Tahun 1966 PKI partai komunis terlarang. Ajaran komunisme PKI tidak sesuai dengan Islam rahmatan lil alamin yang menjunjung persatuan dan kesatuan, tidak berbuat kekerasan dan merusak,” tambahnya.
Nonton bareng dihadari sekitar ratusan orang yang berasal dari santri, pengajar, dan warga sekitar.
Ketua Koordinator Acara Nobar, Lukman Hakim mengatakan, tempat nobar dibagi menjadi dua, untuk putra di depan Masjid At-Taqwa dan yang putri di dekat asramanya.
“Untuk tempat kami sengaja bagi dua, karena persetanya tidak hanya santri melainkan juga untuk umum, khawatir terlalu banyak perserta, makanya kami pisah agar kondusif dan tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” katanya.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diguyur Hujan Kamis Ini
Ia menambahkan, pihaknya sudah mendapat izin dari Koramil (Komando Rayon Militer) dan Kapolsek (Kepolisian Sektor) Cileungsi. Bahkan untuk keamanan dalam nobar ini, dibantu personil keamanan dari Koramil dan Kapolsek. (L/R10/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Gabungan Lanjutkan Pencarian Korban Longsor Jawa Tengah