Kabupaten Bandung, MINA – Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Kantor Berita MINA (Mi’raj News Agency) menyatakan, literasi media harus terus ditumbuh-kembangkan di kalangan umat, terutama di kalangan generasi muda.
Hal itu disampaikan dalam Tabligh Akbar dan Launching Buku yang diselenggarakan kerjasama Syubban Fatayat Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Niyabah Bandung Selatan, Lembaga Kemanusiaan Aqsa Working Group (AWG) Biro Jawa Barat dan Komunitas Literasi Aqsa Writing Forum (AWF) di Masjid Al-Karomah, Ciparay, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (24/6).
Ali Farkhan juga menyampaikan, tantangan sekaligus peluang adanya dunia maya media internet dapat dimaksimalkan untuk dakwah menyebarkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
Dia menyebutkan, Data Indonesia menunjukkan, jumlah penguna internet di dunia pada tahun 2022 mencapai 5,3 miliar orang. Ini berarti 66% populasi penduduk dunia telah menggunakan internet. Sedangkan pengguna internet di Indonesia, mencapa 212 juta atau sekitar 77% penduduk Indonesia.
Baca Juga: Taiwan Rayakan 48 Tahun Kerja Sama Pertanian dengan Indonesia
“Ini artinya menjadi peluang dakwah melalui media yang sangat terbuka, dan ini harus diperkuat dari sisi literasi,” ujar Duta Al-Quds Internasional itu.
Ia menyebutkan Prinsip Dakwah Media harus mengacu pada Al-Qur’an, dakwah dengan hikmah, bijaksana dan argumentatif, ujarnya mengutip surat Al-‘Alaq ayat 1-5 dan Surat An-Nahl ayat 125.
Dia juga menyampaikan beberapa prinsip Komunikasi Dakwah dalam Al-Qur’an, antara lain:
1) Qoulan Sadida : Kata-kata yang benar, jujur, tidak bohong dan tidak berbelit-belit. (QS An-Nisa [4] : 9).
2) Qoulan Baligha : Kata-kata yang tepat, mengenai sasaran dan memberi kesan pada jiwa. (QS An-Nisa [4] : 63).
3) Qoulan Layyina : Kata-kata dengan bahasa lemah lembut. (QS Thoha [20] : 44).
4) Qoulan Maysura : Kata-kata yang mudah dipahami. (QS Al-Isra [17] : 28).
5) Qoulan Ma’rufa : Kata-kata yang baik. (QS Al-Ahzab [33] : 32).
6) Qoulan Karima : Kata-kata yang mulia. (QS Al-Isra [33] : 23).
Dalam upaya meningkatkan budaya literasi itu, diterbitkanlah Buku “Menjemput Kejayaan Masa Depan Pembebasan Al-Aqsa ke Pangkuan Muslimin, Kumpulan Para Mujahid Pena” karya para penulis pemula anggota Komunitas Literasi Aqsa Writing Forums (AWF).
Baca Juga: Prof El-Awaisi: Makkah Tempat Hidayah, Madinah Tempat Rahmat, Baitul Maqdis Tempat Jihad
Terlebih dalam pembebasan pembebasan Al-Aqsa dan kemerdekaan Palestina, budaya literasi media menjadi sangat penting bagi generasi muda.
“Untuk itu hadirnya buku ini yang diterbitkan oleh MINA Publishing House, diharapkan menjadi referensi di tempat-tempat lain, untuk menerbitkan karya-karya generasi muda kita,” ujarnya.
Saat Sessi bedah buku, dia menyebutkan beberapa harapan penulis buku tersebut, antara lain pentingnya generasi muda dalam pembebasan Al-Aqsa, pembebasan Al-Aqsa melalui media sosial, hubungan kuat persaudaraan Indonesia Palestina, keteladanan perjuangan Shalahuddin Al-Ayyubi dan Muhammad Al-Fatih, dsb.
Kegiatan yang terdiri dari Tabligh Akbar, bedah buku dan pameran foto solidaritas Palestina, menghadirkan para pembicara : Imaam Yakhsyallah Mansur (Pembina Aqsa Working Group Pusat dan Pembina Pesantren Al-Fatah se-Indonesia), Dr. Dadang M. Naser (Ketua DKM Masjid Al-Karomah), Ust. Ali Farkhan Tsani (Redaktur Senior Kantor Berita MINA) serta sambutan Ketua Panitia, Shiddiq Amanah Ismail, dan Pembina Aqsa Working Group Jabar (AWG) Jawa Barat, Ust. Munif Nasir. (L/Yr/P2/P1)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diguyur Hujan Selasa Siang Hingga Sore Ini
Mi’raj News Agency (MINA)