Ali Taher: Jamaah Haji Lansia Perlu Perhatian

Jakarta, MINA – Ketua Komisi VIII Parasong mengatakan, terdapat lebih dari 4.200 petugas Haji yang akan memberikan layanan dalam Pelaksanaan Ibadah Haji 1440 H/2019 ini.

Dari jumlah tersebut, petugas kesehatan mendominasi lebih dari 60 persen, di mana komposisi risiko tinggi setiap kloternya tidak boleh melebihi 30 persen. Apalagi jamaah Haji banyak berusia lansia, sehingga memerlukan perhatian dan penanganan risiko tinggi.

“Komposisi resiko tinggi mencapai 10 persen dengan tidak boleh melebihi 30 persen tiap kloternya, karena menyangkut masalah pelayanan,” papar Ali Taher mendampingi Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah melepas petugas di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (10/7).

“Kita harap petugas memahami tugas pokok dan fungsinya, tidak semata-mata bertugas tetapi tupoksi itulah yang kita dorong dengan sebaik-baiknya. Harus ikhlas lah, sabar lah, dan baik sangka-lah dalam menolong jamaah Haji supaya mereka mendapat jaminan perlindungan, pelayanan, dan pembinaan dengan sebaik-baiknya dan bisa berjalan secara maksimal,” sambungnya. Demikian rilis Kemenag.

Ali Taher juga mendukung pemberlakukan fast track atau layanan dini imigrasi jamaah Haji dari Arab Saudi di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, pada tahun ini.

Menurutnya, semua jamaah Haji seharusnya diberikan pelayanan fast track, karena jamaah datang hanya untuk ibadah, bukan mencari pekerjaan sebagaimana kekhawatiran pihak imigrasi.

“Nanti akan kita bicarakan. Kalau bisa semua tamu (jamaah) tidak usah pemeriksaan berbelit-belit. Begitu datang langsung bisa dicek dan kalau bisa sudah dilayani imigrasinya sejak di udara, sehingga begitu datang siap berangkat,” pungkas Ali Taher. (R/R05/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)