Kairo, 10 Syawal 1434/17 Agustus 2013 (MINA) – Aliansi Nasional Pendukung Legitimasi, koalisi partai-partai, dan tokoh Islam yang sebagian besar mendukung Presiden terguling Muhammad Mursi menyatakan, sedikitnya 213 orang tewas dalam serangan pada aksi unjuk rasa anti-kudeta di beberapa wilayah Mesir pada Jumat (16/8).
“Statistik lapangan menunjukkan bahwa 213 orang ditembaki oleh pasukan kudeta 3 Juli selama aksi demonstrasi damai,” kata aliansi itu dalam sebuah pernyataannya Sabtu dini hari (17/8), seperti dikutip AnadoluAgency yang dipantau Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency).
Aliansi itu juga menyatkan, pemimpin kudeta menggunakan helikopter militer untuk menembakkan peluru tajam pada para demonstran damai di Bundaran Ramsis, Kairo dan Giza.
“Tank tentara menembaki pengunjuk rasa di Alexandria, membuat panglima militer Jenderal Abdul Fatah Al-Sisi dan letnannya sebagai orang pertama yang menggunakan kekuatan militer dan persenjataan berat terhadap rakyat Mesir.”
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
“Ini adalah kejahatan terhadap kemanusiaan dan mereka yang melakukan itu tidak akan lolos dari pengadilan.”
Sedangkan menurut hitungan AFP yang disusun oleh Anadolu Agency, setidaknya 181 orang tewas dan ratusan lainnya terluka dalam kekerasan Jumat kemarin.
Sementara itu, Departemen Kesehatan telah menempatkan jumlah korban tewas hanya 17 orang.
Jutaan warga yang melakukan aksi protes “Jumat Kemarahan” setelah shalat Jumat di hampir seluruh provinsi di Mesir, mengecam aksi kekerasan pembubaran paksa aparat keamanan Rabu pagi (14/8) yang menewaskan ribuan warga termasuk anak-anak dan wanita.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Warga melakukan aksi di Ramsis, Fayoum, Gharbiyah, Dimyath, Sinai Utara, Isma’iliya, EL-Arish, Mansoura, dan daerah lainnya yang hingga kini masih berlangsung, koresponden MINA (Mi’raj News Agency) Dany Novery di Kairo melaporkan.
Menurut rilis resmi sayap politik IKhwanul Muslimin (Freedom & Justice Party/FJP), titik awal untuk aksi protes damai berangkat dari 28 masjid di seluruh wilayah Mesir dengan melakukan aksi turun ke jalan (pawai).
Setelah itu, semua aksi pawai bertemu di persimpangan terdekat, dan menuju bundaran Ramsis, Kairo. Sementara itu, pawai sejuta orang juga diselenggarakan di seluruh wilayah administratif Mesir lainnya.
FJP menegaskan, aksi protes yang dilakukan pendukung presiden Mesir terguling, Muhammad Mursi adalah aksi damai, dan FJP akan terus memobilisasi orang untuk turun ke jalan tanpa menggunakan kekerasan dan tanpa pengrusakan.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Departemen Kesehatan Mesir mengatakan setidaknya 638 orang telah tewas dalam kekerasan nasional sejak Rabu, termasuk 288 orang di Bundaran Rabi’ah Al-Adawiyah dan 87 lainnya di Bundaran Nahdah, Nasr City, Kairo.
Namun, Aliansi pro-Mursi telah menyebutkan jumlah kematian dari aksi duduk di Bundaran Rabi’ah Al-Adawiyah saja sudah mencapai 2.600 orang. (T/P09/P02).
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain