Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aliansi Cinta Keluarga : Islam Tidak Larang Perempuan Bekerja di Luar Rumah

Admin - Ahad, 15 Januari 2017 - 20:36 WIB

Ahad, 15 Januari 2017 - 20:36 WIB

366 Views ㅤ

Ketua Aliansi Cinta Keluarga (AILA) Rita Hendrawaty Soebagio.

Ketua Aliansi Cinta Keluarga (AILA) Rita Hendrawaty Soebagio.

 

Jakarta, 16 Rabi’ul Akhir 1438/ 15 Januari 2016 (MINA) – Ketua Aliansi Cinta Keluarga (AILA) Rita Hendrawaty Soebagio mengatakan, Islam tidak melarang seorang perempuan bekerja di luar rumah akan tetapi harus mengetahui batasan-batasan dan peraturan yang tidak dibolehkan.

“Perempuan tidak hanya bekerja di dalam rumah untuk mengurus, mendidik, dan memasak melainkan punya peran penting bagi masyarakat lain,” katanya dalam acara talkshow “Women Movement” di Mall Of Indonesia, Jakarta Timur, Ahad (15/1).

Apapun peranan perempuan yang akan dijalankan namun harus sadar peran dia sebagai apa dan meletakkan posisinya sebagai apa.

Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio

Pondasi dalam membangun peradaban dan generasi di dalam keluarga tidak hanya peran ibu yang dibutuhkan melainkan peran ayah juga sangat dibutuhkan dalam membangun karakter si anak, kata Rita.

Seperti proses tarbiyah di mana proses ini membutuhkan pengawasan langsung di dalam keluarga dengan mengkontrol dan menanamkan adab sesuai tahapan si anak yang lebih dipahami oleh mereka. Di mana di dalamnya menekankan nilai-nilai yang baik di dalam diri manusia dan tetap memelihara fitrah dan agama serta mampu menentang syahwatnya.

“Tebarlah nilai-nilai kebaikan di lingkungan sekitar akan diri kita mendapatkan hal yang positif dari lingkungam tersebut.” tambahnya.

Sebelum berkeluarga pahami terlebih dahulu fungsi dan konsep seperti apa yang akan dijalankan ke depannya serta tujuan terbesarnya apa agar dikemudian waktu dapat tergambar dan terbentuk keluarga yang ideal.

Baca Juga: Transaksi Judi Online di Indonesia Mencapai Rp900 Triliun! Pemerintah Siap Perangi dengan Semua Kekuatan

Bentuk keluarga ideal yaitu memiliki fisik untuk menjadikan surga tujuannya, menerapkan nilai-nilai yang ilahi untuk dapat menduduki keluarganya di surga kelak.

Keluarga cerdas merupakan keluarga yang memberikan acuan seperti hadits Rasul yaitu “orang yang cerdas adalah orang yang senantiasa mengingat mati dan membawa bekal untuk matinya”. Jadi setiap tindakan yang dilakukan akan dipertanggung jawabkan di akhirat kelak maka peran ibu yang bisa memasukkan kelurganya menjadi bekal ke surga dan orang yang paling sering mengingat mati.

Dengan demikian pahala yang ddidapat akan berlipat ganda. Cerdas tidak harus berkaitan dengan gelar, niat mencari ilmu dlm mendidik anak, memberikan manfaat untuk masyarakat dan keluarga itu juga bisa dikatakan cerdas di lingkungan.

Dikatakannya, seberapa banyak peran yang dibawa maka ujungnya akan diperhitungkan di akhirat. Ketika membangun keluarga tanamkan misi besar bukan sebagai ibu dan ayah melainkan sebaik-baiknya ibu dan ayah yang terus menerus memperbanyak ilmu dan mempelajari apapun dan dilandasi dengan ilmu Al-Qur’an maka jadikanlah keluarga dibina dengan ilmu. (L/anj/P1)

Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

MINA Millenia
Palestina
Khadijah
Palestina
Palestina