London, MINA – Sebuah inisiatif global baru bernama Global Alliance for Palestine (GAFP) resmi diluncurkan di London sebagai respons terhadap kegagalan kekuatan dunia dalam menghentikan genosida yang terus berlangsung di Gaza.
Menurut Middle East Monitor, Senin (28/7), aliansi ini bertujuan untuk mengubah solidaritas global yang terus meningkat terhadap Palestina menjadi aksi politik terkoordinasi.
Konferensi perdana GAFP ini dihadiri oleh delegasi dari lebih dari 25 negara, terdiri dari aktivis akar rumput, serikat buruh, mahasiswa, anggota parlemen, pemimpin komunitas, dan akademisi dari berbagai belahan dunia, termasuk dari luar dunia Arab dan Muslim.
Aliansi ini didirikan untuk memperkuat koordinasi global, melawan represi terhadap advokasi Palestina, serta membela kebebasan mendasar yang terancam oleh meningkatnya otoritarianisme.
Baca Juga: Israel Takut Jurnalis Internasional Rekam Udara Gaza
Peluncurannya berlangsung di tengah meningkatnya bukti kejahatan perang dan genosida yang dilakukan oleh Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 59.000 warga Palestina, mayoritas adalah perempuan dan anak-anak.
Dr. Mustafa Barghouti, anggota Komite Pengarah GAFP dan tokoh politik Palestina, menyampaikan seruan aksi: “Kebrutalan yang terjadi di Gaza menuntut respons tegas dari komunitas internasional. GAFP adalah langkah penting untuk menyatukan upaya global demi keadilan dan mengakhiri pendudukan.”
Jeremy Corbyn, Ketua Komite Pengarah GAFP dan anggota parlemen Inggris, menggambarkan peluncuran aliansi ini sebagai momen penting dalam perjuangan hak-hak Palestina.
“Penderitaan yang dialami rakyat Gaza tidak bisa dibenarkan. Aliansi ini menjadi platform penting untuk menuntut akuntabilitas dan perdamaian yang adil,” katanya.
Baca Juga: Kepala ISA: Satelit Nahid-2 Iran ‘Utuh’ di Orbit
Konferensi ini juga menampilkan pesan solidaritas dari tokoh internasional seperti Gerry Adams (mantan Presiden Sinn Féin), Prof. Yanis Varoufakis (mantan Menteri Keuangan Yunani), Ronnie Kasrils (veteran anti-apartheid Afrika Selatan), serta Varsha Gandikota-Nellutla dan Peter David (mantan Menlu Grenada).
Acara ini dibagi menjadi tiga sesi: memetakan kondisi solidaritas global, strategi mengubah mobilisasi publik menjadi kebijakan konkret dan pembentukan struktur organisasi GAFP termasuk kepemimpinan sementara. Di akhir acara, diadopsi komunike bersama dan seruan untuk Global Day of Action for Gaza pada 6 September 2025 yang akan berlangsung serentak di seluruh zona waktu. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Thailand-Kamboja Sepakat Gencatan Senjata Mulai Malam Ini