Kairo, 25 Muharram 1435/29 November 2013 (MINA) – Aliansi penentang Mursi yang melakukan protes sebelum kudeta militer pada Juni lalu kini menyerukan aksi demo untuk hukum protes kontroversial yang baru ditetapkan pemerintah sementara Mesir, menyusul para pendukung Mursi yang menyerukan aksi sama sebelumnya.
Aliansi yang tergabung dalam Komite Koordinasi 30 Juni itu menyerukan rakyat melakukan protes di lapangan Talat Harb di Kairo pada Kamis sore waktu setempat.
“Hukum (protes) baru itu akan menghambat perubahan sosial dan politik,” kata Aliansi dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip harian Mesir Ahram yang diberitakan MINA (Mi’raj News Agency), Jumat (29/11).
Hukum protes membolehkan aparat hukum menolak setiap protes yang direncanakan di Mesir dan harus melalui proses birokrasi yang ketat sebelum demo, di mana polisi juga diperbolehkan untuk menyerang para demonstran dengan tembakan air dan gas air mata.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Bergabung dengan komite itu, partai liberal seperti Partai Sosial Demokrat Mesir, Partai Mesir Bebas, dan Partai Front Demokratik.
Berita terkait melaporkan, sebuah protes solidaritas untuk para wartawan yang ditahan pada Selasa (26/11) lalu juga berlangsung di Kairo pada hari yang sama.
Komite yang menyetujui penggulingan presiden Muhamad Mursi itu melakukan aksi protes pada Selasa, menentang Rancangan Undang-Undang terbaru yang mengizinkan pengadilan militer terhadap warga sipil. Mereka juga menentang undang-undang baru yang menyatakan polisi harus memberikan izin untuk protes.(T/P03/P02)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)