Jakarta, MINA – Duta Besar Aljazair untuk Indonesia Aziria Abdelkader mengatakan, Pemerintah Aljazair dan Indonesia mempunyai pemikiran yang sama tentang bagaimana solusi dari konflik yang terjadi di Palestina.
Pada tingkat Internasional, Aljazair dan Indonesia mempunyai pandangan dan posisi yang sama dalam beberapa isu, terutama tentang konflik di Palestina,” jelas Abdelkader dalam acara peringatan 64 tahun Revolusi Aljazair di Jakarta. Demikian Koran ThejakartaPost memberitakan pada Senin (5/11).
“Aljazair yakin bahwa hanya sebuah solusi yang berdasarkan pada persetujuan internasional dan pengakuan terhadap hak-hak rakyat Palestina, termasuk hak untuk mempunyai Negara Palestina yang merdeka dengan Al-Quds sebagai ibukotanya. Sehingga dapat mengakhiri konflik yang mencabik-cabik Timur Tengah selama tujuh dekade,” ungkap Abdelkader.
Dalam acara tersebut, mengundang dua tamu kehormatan yaitu Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia Abdurrahman Mohammad Fachir dan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, Arcandra Tahar.
Baca Juga: Universitas AS dan Kanada Sewa Perusahaan Keamanan Israel untuk Redam Aksi Pro-Palestina
Abdulkader juga menggaris bawahi hubungan bilateral antara Aljazair dan Indonesia di antaranya adalah lebih dari 600 visa bisnis dan 600 visa pekerja telah disediakan untuk warga Indonesia yang ingin berkunjung ke Algeria.
Di sektor kebudayaan, 53 siswa Indonesia menerima empat tahun pelatihan Islam di Aljazair. Sementara itu, kedua Negara juga mempunyai hubungan keagamaan dengan ikut berpartisipasinya sekolah tinggi Islam Aljazair dalam Forum Perdamaian Dunia ke-7 pada bulan Agustus lalu di Jakarta.
Revolusi Aljazair dimulai pada tanggal 1 November 1954 dan berakhir tujuh tahun kemudian dengan berhasil mengusir Perancis setelah menjajah selama 132 tahun. (T/Sj/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Qatar Komitmen Lanjutkan Mediasi Gencatan Senjata di Gaza