Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aljazair Pertimbangkan Kembali Hubungan dengan Maroko

sri astuti - Jumat, 20 Agustus 2021 - 03:30 WIB

Jumat, 20 Agustus 2021 - 03:30 WIB

5 Views

(Foto: MEMO)

Aljir, MINA – Aljazair  mengumumkan niatnya untuk mempertimbangkan kembali hubungan dengan Maroko karena “tindakan permusuhan yang berulang” oleh Maroko.

Pihak berwenang Rabu (18/8) mengatakan “tindakan permusuhan berulang oleh Maroko terhadap Aljazair [memerlukan] peninjauan kembali hubungan antara kedua negara.”

Dalam sebuah pernyataan mereka menuduh Maroko mempraktikkan “tindakan bermusuhan terus-menerus” yang dilakukan Maroko dan sekutunya, Israel, terhadap Aljazair.

Belum ada komentar dari Maroko mengenai hal ini.

Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA

Pada hari Ahad (15/8), Kementerian Luar Negeri Aljazair mengkritik pernyataan yang dibuat Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid saat kunjungannya ke Maroko pekan lalu.

Kementerian menganggap pernyataan itu mencerminkan “keinginan tersembunyi” dari Menteri Luar Negeri Maroko, Nasser Bourita, “untuk menyeret sekutu barunya di Timur Tengah [Israel] ke dalam petualangan berbahaya yang diarahkan terhadap Aljazair, nilai-nilai dan posisi prinsipnya.”

Hal ini menyangkut pernyataan Menteri Luar Negeri Israel Lapid yang mengungkapkan keprihatinan Israel tentang apa yang dia katakan sebagai peran Aljazair di kawasan itu dan pemulihan hubungan yang besar dengan musuh bebuyutan regional Tel Aviv, Iran.

Dia menyerang Aljazair karena meluncurkan kampanye, dengan bantuan negara-negara Arab lainnya, menentang keputusan Uni Afrika (AU) memberikan status pengamat Tel Aviv.

Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi

Hubungan antara Aljazair dan Maroko telah memburuk sejak tahun 1975 ketika pecahnya konflik  Maroko dengan kelompok separatis Polisario yang didukung Aljazair atas Sahara Barat.

Rabat bersikeras pada haknya untuk memerintah wilayah tersebut tetapi mengusulkan pemerintahan otonom di Sahara Barat di bawah kedaulatannya, namun Front Polisario menginginkan referendum membiarkan rakyat menentukan sendiri masa depan wilayah tersebut.

Aljazair telah mendukung proposal Front dan menampung pengungsi dari wilayah tersebut. (T/R7/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Rekomendasi untuk Anda