Beirut, MINA – Pasukan keamanan Aljazair telah menangkap ribuan migran dan pencari suaka, menjejalkan mereka ke truk dan bus sebelum mengusir mereka melintasi perbatasan di Niger, kata Human Rights Watch, Jumat (9/10).
“Aljazair berhak melindungi perbatasannya, tetapi tidak secara sewenang-wenang menahan dan secara kolektif mengusir migran, termasuk anak-anak dan pencari suaka, tanpa proses hukum,” kata HRW, demikian Nahar Net melaporkan.
Lebih dari 3.400 migran telah diusir dalam sebulan terakhir, HRW mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan di Beirut.
Ini membuat jumlah total yang diusir tahun ini menjadi lebih dari 16.000, lembaga itu menambahkan, mendasarkan perhitungannya pada laporan dari lembaga bantuan di Niger.
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Sekitar setengah dari mereka adalah orang Nigeria. Setidaknya ada 20 warga kebangsaan dalam kelompok migran tersebut.
Niger yang terkurung daratan berada di jalur lintas-Sahara utama, menjadi rute bagi para migran Afrika yang mencoba mencapai Laut Mediterania dan kemudian menyeberang ke Eropa.
“Mereka membawa kami ke gurun dan meninggalkan kami di sana, lalu berkata, ‘Ini jalan ke Niger’,” kata Abdul dari Sierra Leone, kepada HRW.
Migran lainnya mengatakan kepada kelompok hak asasi itu bahwa polisi menyita barang-barang milik mereka sebelum menurunkannya di gurun dalam terik panas.
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa
Aljazair telah melakukan gelombang deportasi dalam beberapa tahun terakhir, termasuk diperkirakan 25.000 orang ke Niger pada 2018, dan 25.000 lainnya pada 2019, HRW menambahkan. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Afsel Minta Dunia Tekan Israel Hentikan Serangan di Gaza