Doha, 4 Ramadhan 1436/21 Juni 2015 (MINA) – Kantor berita Al-Jazeera telah mendesak Pemerintah Jerman segera membebaskan Ahmed Mansour, wartawannya yang ditahan di bandara Berlin atas permintaan pemerintah Mesir.
“Negara-negara lain harus tidak membiarkan dirinya menjadi alat penindasan media ini, termasuk kebebasan media seperti halnya di Jerman,” kata Direktur Jenderal Operasional jaringan Al-Jazeera Mostefa Souag, Ahad (21/6).
“Ahmed Mansour adalah salah satu jurnalis yang paling dihormati di dunia Arab dan harus segera dibebaskan,” katanya, Al-Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Mansour yang merupakan seorang wartawan senior Al-Jazeera Arab TV, ditangkap di Bandara Tegel Berlin pada Sabtu (20/6), saat ia mencoba menaiki pesawat Qatar Airways dari Berlin menuju Doha.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Dalam panggilan telepon, Mansour mengatakan kepada Al-Jazeera, ia akan tetap dalam tahanan hingga Senin, di hari ketika ia akan disidang oleh hakim Jerman yang akan memutuskan kasusnya.
Mansour dijatuhi hukuman in absentia 15 tahun penjara oleh pengadilan pidana Kairo pada 2014 dengan tuduhan menyiksa seorang pengacara di Tahrir Square pada tahun 2011.
Namun dia membantah tuduhan itu. Pada Oktober tahun lalu, Interpol menolak permintaan Mesir tentang surat perintah penangkapan internasional terhadap dirinya.
Penangkapan Mansour terjadi dua pekan setelah Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi mengunjungi Jerman.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Pengacara Mansour, Saad Djebbar, mengatakan kepada Al-Jazeera, penangkapan kliennya itu bermotif politik.
“Ini adalah cara untuk meneror wartawan Al-Jazeera dan melumpuhkan Al-Jazeera melakukan pekerjaannya,” kata Djebbar. (T/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata