AL-QAEDA ALJAZAIR MEMBELOT GABUNG ISIS

Tentara Kekhalifahan di Aljazair membelot dari Al-Qaeda dan bergabung dengan Islamic State (IS) (Gambar: Reuters)
Tentara Kekhalifahan di membelot dari dan bergabung dengan (IS) (Gambar: Reuters)

Aljir, Aljazair, 20 Dzulqa’dah 1435/15 September 2014 (MINA) – Sebuah kelompok bersenjata baru yang menamakan diri ‘Tentara Kekhalifahan di Aljazair’ telah berpisah dari Al-Qaeda cabang Afrika Utara dan bersumpah setia kepada kelompok Islamic State (IS) atau yang bertempur di Suriah dan Irak.

Dalam pernyataan yang dirilis Ahad (14/9), komandan regional Al-Qaeda di Islam Maghreb () mengatakan, dia memisahkan diri dari kelompoknya yang dituduh “menyimpang dari jalan yang benar”, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Khaled Abu Suleimane mengklaim sebagai pemimpin kelompok sempalan tersebut dan bergabung dengan seorang komandan AQIM dari wilayah timur di Aljazair.

Pejabat Aljazair tidak segera mengomentari pernyataan tersebut.

Tentara Kekhalifahan di Aljazair adalah kelompok terbaru yang memutuskan hubungan dengan AQIM dan bergabung dengan Abu Bakr Al-Baghdadi, setelah veteran pejuang Aljazair, Mokhtar Belmokhtar, berjanji setia kepada ISIS.

Tetapi para pengamat mengatakan, pengumuman itu tidak akan memiliki dampak operasional yang besar di negara itu, di mana AQIM terfokus di wilayah Sahel, bukan di Aljazair yang merupakan anggota OPEC.

“Kelompok baru akan berusaha keras untuk membuat beberapa kekacauan, tapi itu akan sangat sulit dilakukan, di mana pasukan keamanan Aljazair telah menyingkirkan sebagian besar kelompok bersenjata di Aljazair,” kata pengamat keamanan Anis Rahmani.

AQIM adalah kelompok yang anggotanya adalah warga Aljazair dan Mauritania yang telah hadir di Mali Utara sejak 2003, dan menjadi sumber ribuan pejuang muda yang pergi ke Suriah dan Irak.

Etnis Tuareg dan Arab bergabung melawan AQIM di Mali, demikian pula pemuda dari Senegal, Niger dan negara-negara lain juga dilaporkan bergabung melawan kelompok AQIM.

Abu Bakr Al-Baghdadi yang telah menyatakan dirinya sebagai “pemimpin Muslim di seluruh dunia”, pecah dengan Al-Qaeda pada tahun 2013 karena keputusannya untuk memperluas operasinya ke Suriah, di mana para pengikutnya melakukan pemenggalan kepala, penyaliban, dan eksekusi massal. (T/P001/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Comments: 0