Gaza, 25 Syawwal 1435 /21 Agustus 2014 (MINA) – Abu Ubayda Juru Bicara Brigade Izzuddin Al-Qassam, sayap militer gerakan perlawanan Hamas, menyatakan agar semua perusahaan penerbangan yang akan mendarat dan terbang dari Bandara Internasional Ben Gurion menghentikan seluruh kegiatannya dimulai Kamis (21/8) pukul 06.00 pagi waktu setempat.
“Kami peringatkan perusahaan penerbangan internasional agar tidak melakukan pendaratan di Bandara Internasional Ben Gurion, dan sebaiknya kalian menghentikan perjalanan dari mau pun menuju bandara tersebut dimulai pukul 6 pagi, Kamis besok bertepatan dengan 21 Agustus 2014,” kata Abu Ubayda.
Dalam pernyataan resminya di Aqsa TV, Rabu (20/8) malam Waktu Gaza yang dipantau Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Gaza, Al-Qassam akan meluncurkan roket-roketnya ke tanah jajahan Israel sebagai balasan atas segala tindakan yang telah dilakukan penjajah itu terhadap rakyat Gaza.
Dalam pernyataan tersebut, Al-Qassam juga mengatakan bahwa perundingan yang dilakukan di Kairo merupakan permainan Zionis Israel dan tidak akan menghasilkan apa pun yang diinginkan rakyat Palestina.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Al-Qassam menyatakan, perundingan tersebut telah selesai bersamaan dengan dikuburnya Ali Muhammad Al-Dhaif anak dari Panglima Tertinggi Al-Qassam Muhammad Al-Dhaif.
“Kami saat itu yakin bahwa perundingan tidak akan menghasilkan apa pun yang diinginkan oleh rakyat kami, dan setelah perundingan “mainan” dalam pekan yang panjang, dan setelah kejahatan Zionis Israel, kami katakan bahwa perundingan ini telah mati bersamaan dengan dimakamkannya seorang anak Al-Syahid Ali Muhammad Al-Dhaif,” tegas Abu Ubayda.
Dia mengatakan bahwa Israel telah melewati kesempatan emas untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan akan membayar lebih mahal dari setiap kejahatan dan kegagalannya.
Pernyataan militer itu disampaikan sebagai tanggapan dari beberapa kejadian di Gaza sejak berakhirnya batas waktu perpanjangan gencatan senjata Selasa (19/8) pukul 24.00 Waktu Gaza. Sebelum berakhirnya gencatan senjata, penjajah Zionis Israel membombardir beberapa daerah di Jalur Gaza, salah satunya adalah rumah keluarga Al-Dalwu di Desa Shaikh Ridwan, utara Kota Gaza.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Dalam serangan tersebut istri dan anak dari Muhammad Dhaif yang berusia tujuh bulan meninggal dunia, sedangkan 15 lainnya luka- luka. Israel sendiri saat itu sedang menunggu hasil dari serangan tersebut, karena beranggapan bahwa mereka telah membunuh komandan tertinggi Al-Qassam tersebut.
“Kalian terlalu pecundang dan lemah untuk menemukan komandan utama Al-Qassam “Abu Khalid Muhammad Al Dhaif”. Abu Khalid yang telah mempecundangi kalian dalam lebih dari seperempat abad terakhir dan telah memperlihatkan secara jelas kegagalan dan kelemahan kalian sejelas matahari di tengah hari,” pungkas Abu Ubayda. (L/K01/P02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon