Gaza, 14 Sya’ban 1436/1 Juni 2015 (MINA) – Juru bicara Al-Qassam Abu Ubaida menulis di akun Twitternya pada Ahad sore (31/5) mengenai tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel, “Pembebasan Anda adalah tugas yang kami, dan kami berkomitmen untuk itu.”
“Sipir kalian tidak akan ada lagi,” tegas Abu Ubaida, demikian Pusat Info Palestina yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan.
Abu Ubaida menulis hal itu menyusul keputusan Israel untuk mengisolasi tahanan Abdullah Barghouti yang menjatuhkan vonis 67 kali seumur hidup.
Israel pun menolak membebaskanya dalam transaksi pertukaran tawanan pada April 2011 lalu. Ia juga dikurung dalam tahanan isolasi sejak penangkapanya hingga bulan April 2012. Ia berkewarganegaraan Jordania kelahiran Bet Raima, Ramallah Tepi Barat, Palestina.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Abdullah Barghouthi adalah tawanan terlama dalam sejarah Palestina. Pada Maret 2015 ini ia memasuki masa tahanan yang ke-13 tahun. Israel menangkapnya dari depan rumah sakit di Ramallah, saat menemani anaknya untuk berobat pada 5 Mei 2003 lalu. Ia ditangkap dan disiksa selama enam bulan.
Ia didakwa bergabung dalam Brigade Izzudin Al-Qassam dan dituduh bertanggung jawab atas sejumlah operasi perlawanan yang menewaskan sejumlah serdadu Israel dan warga Yahudi.
Sementara itu, Surat Kabar Israel, Yedeot Aharonot memberitakan, pihak penjara Zionis akan melakukan penyelidikan serius seputar kasus wawancara yang dilakukan tawanan Palestina, Abdullah Barghouthi dengan radio lokal di Jalur Gaza. (T/P011/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka