Gaza, 13 Ramadhan 1435/11 Juli 2014 (MINA) – Pejuang Palestina Brigade Izzuddin Al-Qassam mengatakan pihaknya tidak akan gentar ancaman serangan darat yang dijanjikan Israel dan menegaskan apa yang para pejuang lakukan hanyalah sebagian kecil dari kekuatan besar mereka.
“Apakah kalian mengancam kami dengan apa yang kami tunggu selama ini wahai bangsa Yahudi,” demikian Koresponden Miraj Islamic News Agency (MINA) dari Gaza melaporkan dalam pernyataan resmi terkait serangan balasan yang dilakukan Al-Qassam, Jumat, (11/7).
Sayap militer gerakan perlawanan Hamas itu menegaskan bahwa pihaknya telah menyediakan dan sedang menggali kuburan untuk Zionis Israel.
“Dunia akan menyaksikan tengkorak pasukan-pasukan kalian yang diinjak-injak oleh anak Gaza dengan kaki-kaki tanpa sendal mereka,” kata pernyataan itu.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Menanggapi isu siapa yang memulai peperangan, Al-Qassam menegaskan, pihaknya tidak pernah memulai peperangan dan tidak pula menyerang, karena musuhlah yang memulai intimidasi dan ancaman dengan melakukan serangan dari hari ke hari.
Pihaknya telah membantah pernyataan dari para pemimpin penjajah Zionis Israel yang mengatakan, balasan Al-Qassam hanya akan bertahan satu, dua atau beberapa Minggu saja.
“Ketika pihak musuh memulai perang, mereka tidak menentukan kapan akhir dari peperangan, tidak pula syarat-syarat dan bentuknya. Dan kami menegaskan kepada musuh, kami telah mempersiapkan diri kami untuk pertempuran jangka sangat panjang,” tulis Al-Qassam.
Al-Qassam menegaskan, gelombang revolusi yang terjadi baik di Gaza maupun Tepi Barat, di Al-Quds tidak akan terhenti bahkan akan meningkatkan eskalasi hingga rakyat Gaza merdeka dan Zionis menghentikan agresinya.
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
“Kami percaya, Allah akan menepati janjinya dengan memberikan kemenangan kepada rakyat Palestina,” tambah Al-Qassam.(L/K01/P08/R2)
Miraj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam