Kairo, 19 Dzulhijjah 1435/12 Oktober 2014 (MINA) – Presiden Mesir Abdul Fattah Al-Sisi menyalahkan Israel atas konflik yang masih berlangsung di tanah Palestina dan menuntut Israel segera mengakhiri konflik itu.
“Tidak ada alternatif lain bagi Palestina, warga Israel dan pemerintahnya harus mengakhiri konflik,” katanya dalam pidato pembukaan konferensi Rekonstruksi Gaza yang berlangsung di Kairo hari ini, sebagaimana dikutip Ahram online dan Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Presiden terpilih 2014 tersebut lebih jauh menegaskan dukungan negaranya untuk berdirinya negara Palestina dan pembangunan kembali infrastruktur yang sudah hancur sejak serangan terbaru Israel ke Jalur Gaza beberapa waktu lalu.
“Kami menegaskan pada konferensi hari ini dukungan kami bagi rakyat Palestina dan pemerintah sah mereka sehingga mereka dapat membangun kembali Jalur Gaza, yang merupakan bagian penting dari Palestina,” tambahnya.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Al-Sisi mengklaim pihaknya telah melakukan “upaya tak kenal lelah” untuk mencapai gencatan senjata Palestina-Israel selama serangan Israel baru-baru ini.
Presiden yang sebelumnya mengumumkan penggulingan Muhamad Mursi itu menambahkan upaya ini terus berlanjut bahkan setelah pengumuman gencatan senjata, menegaskan Kairo bahkan telah bekerja mengakhiri perpecahan di dalam internal Palestina dan membuat Otoritas Palestina (PA) bisa masuk ke Gaza dalam rangka menekankan kesatuan wilayah Palestina.
“Mesir bekerja untuk mengakhiri kondisi tragis di Gaza dengan memenuhi kebutuhan rakyatnya. Hal ini dapat terjadi melalui gencatan senjata permanen,” tegasnya.
Al-Sisi juga mengatakan akan terus mendukung Palestina dan menjadikan isu pendudukan terhadap tanah Palestina sebagai isu utama. “Kami akan terus mendukung perjuangan Palestina, menekankan kepentingannya dan membuatnya menjadi prioritas bagi dunia Arab,” katanya. (T/R04/R03)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata