Alumni Dauroh Al-Quds, Heni Nurhasanah: Mari Cintai Masjid Al-Aqsha

Muhajirun, MINA – Alumni Dauroh Al-Quds Yaman, Ustazah Heni Nurhasanah mengatakan, banyak hal yang menjadi alasan untuk mencintai Al-Aqsa.

Hal itu disampaikannya pada Sosialisasi Al-Quds khusus Muslimat di Aula At-Taqwa, Kompleks Ponpes Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah Al-Muhajirun, Negararartu, Natar, Lampung Selatan, Ahad (16/1).

Sosialisasi diikuti oleh Muslimat se-desa Negararartu yang terdiri dari 14 dusun termasuk kelompok pengajian Majelis Taklim Al-Hidayah Negararatu.

Dalam penyampaiannya di beberapa slide materi, salah satu hal yang menjadi keistimewaan Masjid Al-Aqsa adalah pernah menjadi kiblat pertama umat muslim, masjid kedua yang pembangunannya setelah Masjid Al-Haram Makkah dan dianjurkan untuk berziarah karena merupakan masjid yang terletak di negeri para Nabi.

“Telah ditunjukkan oleh Allah Subhanahu Wata’ala, perantara malaikat Jibril untuk Nabi Adam membina Baitul Maqdis yang biasa kita sebut Masjid Al-Aqsa yang pembangunannya dilanjutkan Nabi Daud dan Sulaiman,” jelasnya.

Ia mengatakan, Masjid Al-Aqsha memiliki keistimewaan yang dalam sejarah, baik pembangunannya maupun banyak melalui peristiwa yang perlu diketahui para umat muslim.

Singkat peristiwa di Baitul Maqdis, lanjutnya, kala itu terjadi penghancuran Masjid Al-Aqsa yang pertama oleh Raja Nebuchadnezzar pada tahun 586 sebelum Masehi. Lalu dengan izin Allah dibawah pimpinan Nabi Uzair, Masjid Al-Aqsha dibangun kembali.

“Selama 88 tahun, nerbagai upaya ditempuh untuk membangun dan menyatukan kembali umat Islam sedunia,
Perlu empat generasi untuk mewujudkan hal itu, dengan izin Allah Ta’ala, pada 2 Oktober 1187 Masehi, Sholahuddin Al-Ayyubi membebaskan kembali Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha,” katanya

Ia menambahkan, berbagai peristiwa perusakan yang telah terjadi di zaman para Nabi tak lebih menghinakan ketimbang perbuatan penghinaan yang dilakukan para zionis atas Masjid Al-Aqsa.

Terbukti sudah hampir 85 persen Wilayah Palestina yang dicaplok zionis israel sejak zaman dahulu bersikeras menggadang-gadang mencari keberadaan kuil Sulaiman.

Menurutnya, ummat muslim perlu tegas atas tindakan penistaan oleh Zionis Israel yang tanpa ampun terus membombardir penduduk Palestina.

“Adapun tindakan yang bisa kita lakukan, seperti harus membela dengan doa, mengirimkan bantuan untuk anak yatim, janda, korban perang, dan menyerukan kekejaman zionis kepada kaum muslimin,” tegasnya.

Dalam akhir penyampaian, Ia menyerukan kepada peserta yang hadir bahwa peran perempuan dalam aksi cukup penting melalui pendidikan.

“Dengan cara melalui pendidikan, dengan ini diharapkan para wanita menyerukan kepada khalayak untuk kepentingan kemerdekaan Palestina,” harapnya.

“Mudah-mudahan dengan ini kita mengenal Masjidil Aqsa, kita bertekad tidak akan diam, memberikan pembelaan dengan kemampuan kita,” tutupnya. (L/ara/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: hadist

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.