Jakarta, MINA – Acara tahunan Erasmus Days kembali digelar di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Erasmus Days adalah kegiatan para alumni penerima beasiswa Erasmus untuk memberikan inspirasi bagi para pelajar lainnya tentang manfaat beasiswa ini.
Di tengah pandemi COVID-19, para alumni melakukan berbagai kegiatan secara virtual dengan mengangkat tema “Act Today for Our Tomorrow” di pada Sabtu (17/10).
Dalam kesempatan tersebut, para Alumni Erasmus Indonesia mengajak generasi muda untuk lebih meningkatkan kesadaran tentang fenomena perubahan iklim.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Kepala Kerjasama Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia Hans Farnhammer yang hadir mewakili Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket mengatakan, dirinya bangga terhadap semangat para alumni Erasmus untuk memberikan sumbangsihnya bagi Indonesia dan sekaligus mempromosikan program beasiswa ini walaupun di tengah situasi pandemi saat ini.
“Kami percaya pada potensi dan kiprah ribuan alumni Erasmus di Indonesia untuk turut memecahkan masalah-masalah global,” kata Farnhammer.
Menanggapi isu perubahan iklim global dia menambahkan, baru-baru ini EU meluncurkan Perjanjian Hijau Eropa (European Green Deal), yaitu sebuah rencana masa depan yang berkelanjutan dan bertujuan untuk menjadikan Eropa sebagai benua dengan iklim netral pada tahun 2050.
“Peran generasi muda dalam mengatasi masalah lingkungan dan perubahan iklim sangatlah penting. Karena itu, Erasmus Days diharapkan menjadi momentum yang tepat dalam melakukan aksi nyata,” imbuhnya.
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Country Representative ofErasmusMundus Association Indonesia Hanif Falah,menjelaskan, para alumni datang dari berbagai latar belakang pendidikan yang berbeda dan bertemu untuk berdiskusi bersama bagi perubahan yang lebih baik.
Salah satu isu yang penting dan genting untuk didiskusikan adalah isu lingkungan terutama perubahan iklim.
Menurutnya, isu perubahan iklim merupakan isu lintas sektoral sehingga memerlukan pencarian solusi berbasis sektoral juga.
Hanif mengungkapkan, para alumni yang mempunyai latar belakang berbeda diharapkan mampu berkontribusi di bidang masing-masing baik melalui pekerjaan atau inisiatif sosial.
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September
”Secara pribadi, Beasiswa Erasmus telah memberikan saya kesempatan untuk melihat lebih dalam tentang studi dan karir yang saya ambil di bidang pembangunan dan kebijakan publik,” jelasnya.
Alumni Erasmus lainnya, Sekar Sari, menyampaikan, setelah lulus kuliah Hubungan Internasional di Universitas Gadjah Mada, dirinya bertekad memperdalam seni dan diplomasi budaya.
“Saya beruntung mendapat beasiswa Erasmus, dan menjadi mahasiswa pertama asal Indonesia yang mengambil jurusan Master of Art di Choreomundus-International Master on Dance Knowledge, Practice, and Heritage,“ ungkap peraih Indonesian Movie Awards 2016 itu.
Erasmus Days tahun ini menghadirkan narasumber dari Eco Camp dan Waste Solution Hub yang berbagi praktik baik seputar pengelolaan sampah sebagai bentuk upaya mitigasi iklim.
Baca Juga: Roma Sitio Raih Gelar Doktor dari Riset Jeruk Nipis
Erasmus Days juga mengetengahkan diskusi tentang peranan generasi muda Indonesia dalam mengantisipasi perubahan iklim, memberikan informasi mengenai beasiswa Erasmus, untuk membuka kesempatan kepada lebih banyak mahasiswa Indonesia memperoleh manfaat beasiswa Erasmus.
Lebih dari 1.900 mahasiswa Indonesia telah menuntaskan studi mereka di negara-negara Eropa melalui program beaiswa Erasmus.
Selain memberikan manfaat studi ke Eropa bagi mahasiswa Indonesia, beasiswa ini juga memberikan kesempatan bagi lebih dari 500 mahasiswa dan dosen asal Eropa untuk menempuh pendidikan jangka pendek atau mengajar di berbagai universitas di Indonesia.(L/R1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Universitas Lampung Sepakati MoU dengan Chosun University of Korea