Srinagar, 17 Rajab 1438/14 April 2016 (MINA) – Untuk mengamankan pemilu ulang di Kota Srinagar, 50 perusahaan keamanan menambah personel pasukannya untuk melindungi acara demokrasi itu pada hari Kamis (13/4).
Pemungutan suara ulang dilaksanakan di 38 TPS di Distrik Budgam, karena pada Ahad (9/4) terjadi kerusuhan antara warga penentang pemerintah India dengan pasukan keamanan. Delapan warga sipil tewas dan sedikitnya 300-an orang terluka dari kedua belah pihak.
Pejabat di Negara Bagian Jammu dan Kashmir mengatakan, keamanan tambahan dikerahkan untuk memastikan kelancaran pemilihan suara ulang.
Sumber-sumber resmi mengatakan kepada Greater Kashmir yang dikutip MINA, fokus khusus itu untuk memastikan bahwa tidak ada demonstran yang datang mengganggu proses pemilu.
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
“Untuk memastikan koordinasi yang kuat antara berbagai badan keamanan, dua perwira polisi senior, telah dikerahkan di Budgam untuk memenuhi setiap tantangan yang mungkin terjadi,” kata sumber yang berbicara dalam status anonim.
Pada hari Ahad lalu, protes besar-besaran dan bentrokan pengunjuk rasa mengambil alih banyak TPS di tengah slogan-slogan pro-kemerdekaan Kashmir.
Menurut pejabat lokal, setidaknya 33 mesin penghitung suara (EVMS) telah hilang. “Hanya empat EVMS yang rusak itu ditemukan,” mereka mengatakan.
Hari itu, untuk pertama kalinya dalam sejarah pemilihan nasional di Srinagar untuk anggota parlemen, hanya diikuti 7% suara dari jumlah penduduk ibukota negara bagian itu.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Faksi perlawanan terhadap pemerintah pusat India sebelumnya telah menyerukan boikot terhadap pemilu tersebut. (T/RI-1/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza