Cileungsi, Kab Bogor, MINA – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Remaja dan Keluarga, Prof. Amany Burhanudin Lubis mengatakan, muslimat harus meningkatkan wawasan keilmuan pengetahuan ketahanan kelurga.
“Meningkatnya angka perceraian justru terjadi di kalangan yang baru melangsungkan pernikahan. Usia pernikahan baru di bawah lima tahun, sudah mengajukan ke pengadilan agama untuk bercerai,” kata Amany dalam Taklim Muslimat Jama’ah Muslim (Hizbullah) Sya’ban 1442 Hijriah secara zoom virtual, Ahad (28/3).
Ia mengatakan, “kita prihatin. Hal ini membuat hati kita bergetar karena Allah SWT sudah menyatakan bahwa memang halal, diperbolehkan melakukan perceraian, bisa, menyelesaikan ikatan rumah tangga itu boleh”.
Namun, kata Amany, itu kehalalan paling dimurkai Allah SWT, sedapat mungkin ketahanan keluarga harus dijaga dan perlu diberikan solusi serius.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
“Rendahnya pemahaman tentang bagaimana berumah tangga seperti mengasuh anak bahkan alasan-alasan sepele juga menjadi penyebabnya termasuk faktor ekonomi,” ujar Amany.
Amany yang juga Rektor UIN Jakarta mengatakan, sekarang perempuan sudah didorong untuk bekerja dan laki-laki didorong untuk kreatif dan lebih serius mendorong kemajuan keluarganya. Semua anggota keluarga harus kreatif untuk menghadapi rutinitas di dalam keluarga, dianjurkan untuk menjaga bahtera rumah tangga.
Taklim Muslimat Jama’ah Muslimin (Hizbullah) tetap menerapkan protokol kesehatan selama kondisi pandemi Corona, 5M prokes adalah Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, serta Membatasi mobilisasi dan interaksi.
“Ini perlu kita ketahui dan tingkatkan, pengembangan ekonomi serta penguatan hukum dan masalah lainnya dalam masyrakat kita harus lebih solutif agar keluarga kita semakin kuat,” katanya.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Acara Konsoldasi dan Taklm Pusat Virtual Muslimat Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Sya’ban 1442 Hijriyah juga menghadirkan nara sumber dari praktisi Thibbun Nabawi Pennie Novitawati dan KMW Jawa Barat Ustadzah Siti Aminah. (L/R4/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka