AMBULANS INDONESIA BERUSAHA MASUK GAZA

Seorang relawan ACT tengah berdiri di depan ambulans Indonesia untuk Gaza. Foto: ACT dok
Seorang relawan tengah berdiri di depan ambulans untuk . Foto: ACT dok

, 1 Rabi’ul Akhir 1436/22 Januari 2015 (MINA) – Bantuan tiga unit ambulans dari masyarakat Indonesia melalui Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan , segera memasuki Gaza melalu pintu perbatasan Rafah, Kamis.

“Perwakilan ACT dan KNRP serta staf di Mesir dijadwalkan akan mencapai Rafah pada pukul 09.00 pagi waktu setempat atau pukul 14.00 WIB, Kamis (22/1). Ambulans bergerak menuju Rafah melalui rute Kairo-Ismailiyah-El Arys kemudian Rafah,” kata ACT dalam sebuah pernyataan yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Sehari sebelumnya, keberangkatan  ambulans  kedua lembaga itu dilepas oleh Duta Besar Indonesia untuk Mesir, Nur Fauzi Suwandi, di kantor KBRI Mesir, Kairo.

“Mewakili pemerintah, kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam pengadaan unit ambulans untuk warga Gaza, Palestina. Warga Gaza saat ini berada dalam himpitan dan penderitaan yang luar biasa,” ujar Nur Fauzi Suwandi dalam sambutannya.

Sebagai sesama bangsa, lanjut Nur Fauzi, pemerintah dan rakyat Indonesia akan senantiasa mendukung segala usaha untuk membantu proses kemerdekaan bangsa Palestina dari Israel.

Alhamdulillah, pintu Rafah kini kembali dibuka sejak empat bulan lalu. Kepada para relawan dari Indonesia, saya sampaikan banyak-banyaklah berdoa agar Allah Subhanahu Wa Ta’ala senantiasa memudahkan urusan kita,” lanjut Nur Fauzi Suwandi.

Menurut informasi terakhir yang disampaikan oleh mitra ACT di Mesir, Basri Dally, di perbatasan Rafah ambulans akan diterima pihak Kementerian Kesehatan Palestina. Serah-terima ambulans dari Indonesia diwakili oleh Amir Syarifudin, staf Pendidikan Sosial-Budaya KBRI dan wakil NGO Indonesia di Mesir kepada wakil Kementerian Kesehatan Palestina.

Upaya bantuan ambulans dengan kelengkapan medis berstandar internasional itu sesungguhnya sudah diupayakan sejak Oktober tahun 2014 silam, kata ACT. Namun, karena ada insiden ledakan bom di Rafah, pemerintah Mesir menutup pintu perbatasan di sana. Sehingga pemberangkatan tertunda selama empat bulan, dan baru terlaksana awal tahun ini. (L/R04/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0