Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amerika Latin Ambil Sikap Tegas atas Agresi Israel

Arina Islami Editor : Bahron Ans. - 2 menit yang lalu

2 menit yang lalu

1 Views

Aktivis Pro-Palestina di Brasil. (Quds Press)

Santiago, MINA – Di tengah meningkatnya kecaman global terhadap agresi militer Zionis Israel di Jalur Gaza, kawasan Amerika Latin telah mengambil langkah-langkah resmi, termasuk pemutusan hubungan diplomatik, sebagai bentuk protes atas kejahatan perang yang terus berlangsung.

Menurut laporan media Israel, seperti dikutip dari Channel 12, hingga kini sudah tujuh negara Amerika Latin yang secara resmi mengambil tindakan terhadap Zionis Israel. Dari jumlah tersebut, tiga negara telah memutuskan hubungan diplomatik sepenuhnya.

Chile Larang Perdagangan Senjata dengan Entitas Zionis

Presiden Chile, Gabriel Boric, pekan ini mengumumkan larangan penjualan dan perdagangan senjata kepada perusahaan yang beroperasi di luar Garis Hijau (Green Line), dengan menyebut Zionis Israel melakukan pembersihan etnis di Gaza. Keputusan ini memperkeruh hubungan diplomatik antara Santiago dan Tel Aviv, yang sebelumnya telah memburuk. Mengutip Anadolu Agency, buatkan tag yang ramah SEO dari berita di atas, pisahkan dengan komabuatkan tag yang ramah SEO dari berita di atas, pisahkan dengan komaRabu (4/6).

Baca Juga: Hampir 140.000 Orang Masih Hilang di Suriah

Chile telah menarik duta besarnya, memulangkan atase militer dari Israel dan menyatakan dukungan terhadap gugatan genosida yang diajukan oleh Afrika Selatan ke Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag.

Masih dari laporan Channel 12, disebutkan bahwa pihak Zionis Israel khawatir Chile akan memutuskan hubungan diplomatik sepenuhnya dalam waktu dekat.

Brasil: Israel Seperti Hitler

Awal tahun 2024, Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva memicu ketegangan diplomatik setelah secara terbuka membandingkan tindakan Zionis Israel di Gaza dengan kekejaman Adolf Hitler, dan menyebut agresi di Gaza sebagai “genosida”.

Baca Juga: Boston Consulting Group Menarik Diri dari GHF

Pernyataan itu membuat Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen saat itu menetapkan Lula sebagai persona non-grata. Brasil segera memanggil pulang duta besarnya dari Israel untuk konsultasi dan hingga kini belum mengirimkannya kembali.

Bolivia Putuskan Hubungan untuk Kedua Kalinya

Sementara itu, Bolivia menjadi negara pertama di kawasan yang secara resmi memutuskan hubungan diplomatik dengan Zionis Israel sejak pecahnya genosida Gaza pada Oktober 2023 lalu. Negara tersebut juga bergabung dalam gugatan genosida yang diajukan ke ICJ oleh Afrika Selatan.

Sebelumnya pada 2009, Bolivia juga memutuskan hubungan dengan Zionis Israel, yang kemudian dipulihkan kembali pada tahun 2020. Pemerintah Bolivia saat ini dikenal sebagai salah satu pendukung paling vokal bagi perjuangan rakyat Palestina di kawasan Amerika Latin.

Baca Juga: Spanyol Batalkan Kesepakatan Rudal Antitank Israel Senilai Rp5,3 Triliun

Menteri Luar Negeri Bolivia Celinda Sosa Lunda pada 10 Mei 2024 mengecam keras blokade brutal yang dilakukan Zionis Israel terhadap Jalur Gaza.

Ia juga menyatakan kekecewaannya karena bantuan kemanusiaan seberat 90 ton dari Bolivia terhenti di perbatasan Rafah akibat pengepungan Zionis Israel.

Penolakan Global Kian Meluas

Langkah-langkah negara-negara Amerika Latin ini mencerminkan kian meluasnya penolakan internasional terhadap agresi militer dan kebijakan apartheid Zionis Israel.

Baca Juga: Amnesty International Tolak Rencana Bantuan Gaza Sebagai Senjata Mematikan

Tekanan diplomatik dari negara-negara selatan global pun menjadi sinyal kuat bahwa komunitas internasional tidak lagi diam atas kejahatan kemanusiaan yang terjadi di Palestina.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kanada Selidiki Kejahatan Perang Tentara Israel Berwarga Negara Ganda

Rekomendasi untuk Anda