AMERIKA PASOK SENJATA KE ISRAEL

Salah satu senjata AS (Gambar: rtirta79)
Salah satu senjata AS (Gambar: rtirta79)

Washington, 4 Syawal 1435/31 Juli 2014 (MINA) – Sekretaris Pers Pentagon, Laksamana John Kirby mengatakan dalam sepekan terakhir ini Serikat (AS) telah memasok senjata kepada penjajah di tengah agresi negara itu terhadap warga sipil Gaza.

Amunisi yang saat ini dipunyai Israel dipasok oleh militer AS dari persediaan cadangan yang akan digunakan apabila negara dalam situasi darurat.

Pada Ahad (27/7) lalu, Presiden AS Barack Obama menyerukan gencatan senjata segera dan berkelanjutan di Gaza, Al Jazeera melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

“Kedua amunisi telah distok selama beberapa tahun, jauh sebelum krisis Gaza saat ini. Pembuatan amunisi  benar-benar sebuah keputusan yang ditetapkan dan tidak diperlukan persetujuan Gedung Putih,” kata Kirby dalam pernyataannya.

“Amerika Serikat berkomitmen terhadap keamanan Israel, dan sangat penting bagi kepentingan nasional AS untuk membantu Israel mengembangkan dan mempertahankan kemampuan pertahanan diri yang kuat dan siap.”

Seorang pejabat AS mengatakan, permintaan Israel untuk tambahan amunisi yang diproduksi AS juga sedang diproses di Amerika.

Kedutaan Israel di Washington menolak berkomentar tentang permintaan suplai, termasuk apakah itu permintaan amunisi karena operasinya di Gaza.

Secara terpisah, politisi AS di Kongres menyediakan jutaan dolar dalam pendanaan tambahan untuk perisai rudal “Iron Dome” Israel. Komite Alokasi Senat AS menambahkan 225 juta dolar untuk Iron Dome ke dalam anggaran belanja nasional AS.

Sementara pemerintah Israel melaporkan 56 tentara dan tiga warga sipilnya tewas, berbeda dengan pernyataan Hamas yang menyebutkan lebih dari 110 tentara Israel yang berhasil mereka bunuh dalam peperangan. (T/P09/P04)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.