Washington, 28 Jumadil Awwal 1436/18 Maret 2015 (MINA) – Amerika Serikat (AS) mengecam Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyusul kemenangannya kembali dalam pemilu lalu, yang meninggalkan komitmennya bernegosiasi dengan Palestina.
Gedung Putih menyebut retorika kampanye Netanyahu “memecah belah” minoritas pemilih Arab di Israel.
Menanggapi pidato publik pertama atas kemenangan Netanyahu, Gedung Putih mengatakan “sangat prihatin” tentang bahasa memecahbelah Netanyahu, Rabu (18/3), Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan.
Bahkan saat pemerintahan Presiden Barack Obama mengucapkan selamat kepada Netanyahu, Gedung Putih mengisyaratkan perbedaan pendapat yang mendalam dengan Netanyahu terkait isu-isu mulai dari perdamaian Timur Tengah hingga perundingan nuklir Iran.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Pada hari-hari terakhir kampanye, Netanyahu menarik dukungannya tentang keberadaan sebuah negara Palestina dan berjanji untuk terus membangun pemukiman ilegal di wilayah pendudukan.
Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest menegaskan kembali komitmen Obama untuk solusi dua-negara dalam penyelesaian konflik Timur Tengah.
Penegasan Netanyahu tentang “tidak akan ada negara Palestina” di saat ia berkuasa, dinilai sebagai manuver untuk memobilisasi warga Israel ketika prospek pemilihan kembali lesu.
Sikap Netanyahu dalam kampanyenya tersebut menuai kritik dari PBB dan pemerintah-pemerintah di Eropa. (T/P001/P2)
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
http://aljazeera.com/news/middleeast/2015/03/obama-criticises-netanyahu-divisive-rhetoric-israel-150318230953609.html
Baca Juga: Israel Caplok Golan, PBB Sebut Itu Pelanggaran