Sejak lama, orang tua Ami Andriani sangat ingin anaknya ini dapat mengenyam pendidikan tinggi, tidak cukup mengenyam pendidikan hanya sampai tingkat SMA. Ami pun ingin membanggakan dan mengangkat derajat orang tuanya, selain juga ingin meningkatkan ilmu yang ia miliki. Meski berasal dari keluarga yang tidak mampu secara ekonomi, Ami berusaha mencari jalan agar ia dapat menempuh pendidikan tinggi di bidang ilmu yang ia minati, yaitu Statistika.
“Saya cari yang kira-kira bisa meringankan orang tua. Ternyata ada Bidikmisi,” tutur putri pertama dari dua bersaudara, pasangan Dadang Suryana dan Nendri.
Ami adalah salah seorang mahasiswa penerima Bidikmisi angkatan 2012. Meski saat itu ia didukung oleh orang tua untuk mengenyam pendidikan tinggi, Ami tidak ingin terlalu membebani orang tuanya. Ayah Ami bekerja sebagai buruh bangunan dan ibu sebagai ibu rumah tangga, memiliki penghasilan yang tidak tetap.
Perempuan kelahiran Kuningan, 24 April 1994 ini mengetahui Program Bidikmisi dari guru dan sosialisasi di sekolahnya. Ia kemudian mencari lebih banyak informasi mengenai Bidikmisi di internet, dan kemudian mantap memilih Statistika Universitas Padjadjaran (Unpad) sebagai pilihan pertama di SNMPTN. Ami pun mengaku sangat senang ketika dinyatakan lolos seleksi masuk Unpad sebagai penerima Bidikmisi.
Baca Juga: Pengungsi Sudan Menemukan Kekayaan Di Tanah Emas Mesir
Ami merasa sangat terbantu (dari Bidikmisi). Terbantu untuk biaya kuliah dan biaya hidup. Ia sangat merasa berterima kasih ke Dikti yang sudah memberi kesempatan untuk dapat beasiswa dan kuliah di Unpad.
Ami kini sudah lulus Sarjana Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unpad sejak Januari 2016 lalu. Ami lulus dengan skripsi berjudul “Peramalan Banyaknya Pelanggan Listrik Menggunakan Model Harvey”. Ami akan diwisuda pada pelaksanaan Wisuda Gelombang II Tahun Akademik 2015/2016 sesi V, Kamis (4/2) mendatang.
Tidak hanya sekadar menempuh pendidikan tinggi, Ami pun menjadi mahasiswa berprestasi. Ami lulus dengan IPK 3,92 dengan masa studi kurang dari 4 tahun. Ia berhasil menjadi peraih IPK tertinggi di Program Studi Statistika FMIPA Unpad.
Untuk IPK tinggi sebetulnya tidak ditarget. Tapi dia ingin lulus cepat. Ingin cepat kerja, ingin cepat membantu orang tua, itulah ujar semifinalis Data Analysis Competition (DAC) 2014 & 2015 dan Disaster Data Challenge (DDC) 2015 ini.
Baca Juga: Terowongan Silaturahim Istiqlal, Simbol Harmoni Indonesia
Ami pun mengungkapkan rasa bangga orang tuanya atas prestasi yang ia raih. Terutama Ayahnya, yang merasa sangat bersyukur. Bangga anaknya seperti ini dan Ami mendapat pelukan hangat dari ayahnya.
Kedepannya, selain ingin mencari kerja, Ami juga ingin melanjutkan studi ke jenjang S-2. Ami ingin memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Apalagi, Ami adalah penerima Bidikmisi dan ia merasa apa yang sudah didapat akan dikembalikan lagi ke masyarakat.
Istilahnya, sudah dikasih dari pemerintah. Harapannya ingin bisa mengembalikan lagi apa yang telah ia dapat, itulah yang ia harapkan. (T/P006/P2)
(Sumber: Laman resmi Unpad)
Baca Juga: Bukit Grappela Puncak Eksotis di Selatan Aceh
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)