Jakarta, 11 Ramadhan 1436/28 Juni 2015 (MINA) – Sekretaris Ditjen Bimas Islam, Muhammadiyah Amin mengatakan, generasi pemuda muslim harus siap menghadapi tantangan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
Pernyataan tersebut disampaikan saat memberikan sambutan mewakili Menteri Agama pada pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Ramadhan yang digelar oleh Badan Koordinasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (26/6).
“Salah satu tantangan sekaligus peluang yang dihadapi generasi muda Indonesia adalah segera dibukanya kran ASEAN Economic Community 2015,” kata Muhammadiyah Amin.
iA mengatakan, Indonesia dan Negara-negara di Asia Tenggara akan membentuk sebuah kawasan terintegrasi yang dikenal dengan istilah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
“Hal ini sekaligus akan menjadi tantangan bagi generasi muda Muslim di Indonesia sebagai angkatan kerja produktif. Oleh karena itu generasi muda Muslim harus memiliki keunggulan dalam bersaing dengan angkatan kerja dari negara-negara ASEAN lainnya,” kata Amin.
Menghadapi tantangan tersebut, secara khusus mantan Rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo ini berpesan kepada pemuda Muslim di Indonesia untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme yang dibutuhkan oleh dunia industri di tengah persaingan yang akan semakin ketat pasca dibukanya MEA.
“Menghadapi MEA, saudara-saudara akan bersaing dengan angkatan kerja dari Malaysia, Singapura, Thailand, dan seterusnya. Untuk mampu bersaing dengan mereka, ayo lanjutkan studi kalian hingga menggapai profesionalisme yang dibutuhkan Indonesia dan Negara-negara di kawasan MEA,” ujar Muhammadiyah Amin.
Ia juga mengatakan, pihaknya mengajak para pemuda Muslim untuk menebarkan paham sosial keagamaan yang ramah. Dikatakan Amin, saat ini Indonesia memiliki 3,6 juta santri yang sangat potensial untuk menebarkan ajaran-ajaran Islam sebagai rahmatan lil alamin.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Menurutnya, pembinaan umat yang menghargai keragaman adalah modal bagi kokohnya persatuan dan kesatuan bangsa.
“Dengan demikian, stigma radikalisme dan terorisme harus benar-benar dibuang dari perbincangan Islam di Indonesia” tegas Amin.
MTQ Ramadhan tingkat nasional yang pertama kali digelar BKPRMI ini akan berlangsung hingga 28 Juni 2015. Perhelatan akbar ini diikuti oleh peserta dari perwakilan BKPRMI di seluruh Indonesia.
Tiga peserta terbaik dalam perlombaan membaca Qur’an ini akan mewakili Indonesia dalam Ajang Majlis Tilawah Al-Quran Antar Bangsa Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) di Malaysia pada 29 Juni sampai 4 Juli 2015 mendatang. (T/P010/P2)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)