Jakarta, 3 Ramadhan 1437/ 8 Juni 2016 – Konsisten atau istiqomah adalah kata yang sangat mudah untuk diucapkan, akan tetapi sangatlah sulit untuk dilakukan. Seseorang yang bisa beristiqomah akan segala hal terutama taat kepada Allah, kelak akan diberikan nilai tersendiri di hadapan Allah.
Istiqomah yang patut diterapkan bagi “awak” Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menurut kajian Amin Haedari, setidaknya ada tiga hal; Istiqomah bil af`al, Istiqomah bis shifah, dan Istiqomah bil aqidah.
Istiqomah bil af`al, terang Direktur Pendidikan Agama Islam ini berkaitan dengan kegiatan lahiriah, badan manusia.
“Sholat fardhu-sunnah, puasa Bulan Ramadhan, saling memberi maaf misalnya adalah termasuk Istiqomah bil af`al,” terang Amin pada Kultum Sholat dhuhur di Musholla at-Tarbiyah Ditjen Pendis, Rabu (8/6).
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Istiqomah yang kedua adalah Istiqomah bis shifah.
“Saling menghargai sesama manusia walaupun berbeda jabatan, bertingkah santun baik sebelum dan sesudah menjadi pajabat misalnya adalah salah satu konsistensi dalam berkarakter/bersifat,” sindir Amin yang akan memasuki masa pensiun tahun ini.
Konsitensi yang ketiga adalah Istiqomah bil aqidah, konsiten dalam berkeyakinan.
“Ketika kita sudah mantap memeluk agama Islam maka harus dipertahankan sampai besok menghadap Allah. Inilah yang dinamakan iman, karena iman adalah konsistensi dalam hati dan lisan serta terejawantahkan dengan menjalankan rukun Islam, aqdun bil Qalbi, Iqrarun bil Lisan, wa amalun bil arkan,” pungkas alumnus UIN Sunan Kalijaga ini. (T/R05/P4)
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)