Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AMIR DAKWAH HIZBULLAH: ISLAM TIDAK KAFFAH TANPA KHILAFAH

Rudi Hendrik - Ahad, 11 Januari 2015 - 15:27 WIB

Ahad, 11 Januari 2015 - 15:27 WIB

1064 Views

Amir Dakwah Jamaah Muslimin (Hizbullah) untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya, Syamsuddin Ahmad. (Foto: Rudi/MINA)
Amir Dakwah <a href=

Jamaah Muslimin (Hizbullah) untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya, Syamsuddin Ahmad. (Foto: Rudi/MINA)" width="300" height="233" /> Amir Dakwah Jamaah Muslimin (Hizbullah) untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya, Syamsuddin Ahmad. (Foto: Rudi/MINA)

Jakarta, 20 Rabi’ul Awwal 1436/11 Januari 2015 (MINA) – Agama Islam tidak akan bisa dijalankan secara kaffah (menyeluruh) tanpa adanya khilafah, sistem pemerintahan umat Islam yang dijalankan setelah wafatnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Pernyataan Ahad (11/1) itu disampaikan oleh Amir Jamaah Muslimin (Hizbullah) untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya, Syamsuddin Ahmad, di depan ratusan jamaah pengajian Masjid Al-Jihad, Kamal Muara, Jakarta.

“Wujud nyata khilafah itu adalah jamaah imamah,” kata Syamsuddin.

Jamaah imamah adalah sistem kepemimpinan dalam Islam, di mana umat Islam dipimpin oleh seorang pemimpin atau imam untuk seluruh dunia dengan masa jabatan seumur hidup.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini

Syamsuddin juga mengatakan, khilafah yang dipimpin oleh Abu Bakar, Umar bin Khaththab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib setelah wafatnya Nabi Muhammad adalah khilafah yang mengikuti jejak kenabian, merujuk hadits yang merupakan sumber hukum kedua bagi umat Islam setelah Al-Quran.

Khilafah yang berdasarkan kenabian, bukan berdasarkan teori politik,” tegasnya.

Namun dia menyayangkan, umat Islam sekarang lebih suka dengan “janji politik” dari pada “janji Allah” yang sudah jelas.

“Kita harus masuk kepada kepemimpinan wahyu yang telah diturunkan Allah dan dilaksanakan oleh Nabi Muhammad,” jelasnya.

Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online

Mengenai adanya bebeerapa kelompok umat Islam yang mengklaim telah menegakkan khilafah, Syamsuddin mengatakan kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), barometer khilafah yang benar adalah khilafah yang pemimpinnya dibaiat lebih awal dari pemimpin lainnya. (L/P001/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Kolom
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia