Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amirul Hajj: Haji Memperteguh Nilai Kemanusiaan

Fauziah Al Hakim - Sabtu, 18 Agustus 2018 - 09:38 WIB

Sabtu, 18 Agustus 2018 - 09:38 WIB

20 Views ㅤ

Mekah, MINA – Ibadah haji di Tanah Suci diharapkan mampu memperteguh nilai kemanusiaan. Sebab, haji tidak hanya membangun dan merawat habluminallah (hubungan kepada Allah) namun juga seyogianya dapat memperkokoh habluminannnas (hubungan sesama manusia).

Hal ini mengemuka saat Bincang Santai Pesan-pesan Arafah dengan narasumber Amirul Hajj Dadang Kahmad (PP Muhammadiyah) dan Masduki Baidlowi (Ketua MUI Bidang Informasi dan Komunikasi). Acara yang dipandu Kabiro Humas Data dan Informasi Mastuki ini digelar beberapa waktu lalu di Kantor Daker Makkah ‘Al Mabrur’, Saudi.

Dikutip dari rilis Kemenag, Sabtu (18/8), Dadang Kahmad, mengatakan, hanya ibadah haji sajalah yang mampu mengumpulkan jutaan orang dengan beraneka warna kulit dan bahasa yang semuanya dapat saling memahami satu sama lain.

Pengertian antarjamaah dari seluruh dunia itu diharapkan dapat menumbuhkan spirit kemanusiaan. “Apa guna kita ibadah khusyuk tapi kanan kiri kita kelaparan?” ungkapnya.

Baca Juga: Istana Negara Kibarkan Bendera Setengah Tiang Untuk Peringati Peristiwa G30S PKI

Dadang menambahkan, Arafah adalah kontemplasi yang akan mendekatkan diri kepada Allah. “Kontemplasi akan melahirkan kesadaran dari mana, sedang apa dan akan kemana tiap dari kita,” ujarnya.

Sementara Masduki Baedlowi menambahkan, nilai kemanusiaan itu dapat dipetik salah satunya melalui kesadaran di Arafah terdapat Jabal Rahmah, bertemunya Adam dan Hawa.

“Pertemuan inilah yang kemudian melahirkan peradaban manusia,” papar Masduki Baidlowi.

Keduanya juga sepakat agar jamaah pada saat di Arafah lebih banyak berada di dalam tenda untuk salat, dzikir dan bermuhasabah.

Baca Juga: Menag Sebut Santri Korban Ambruknya Mushala Ponpes Al Khoziny Sebagai Syuhada

“Kuncinya manajemen waktu yang baik, dan beribadah secara cerdas. Karena di Tanah Suci inilah, nilai ibadah dilipatgandakan karena keistimewaan ruang dan waktu,” kata Masduki seraya menambahkan, mereka yang meraih kemabruran akan terlihat dengan perubahan orientasi kehidupan pascahaji.

“Perubahan itu ditandai dengan yang semula cenderung duniawi, sekarang lebih memikirkan ukhrawi,” pungkas Masduki. (R/R05/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Mushala Ponpes di Sidoarjo Jatim Ambruk Saat Santri Shalat, 3 Meninggal dan Puluhan Luka-luka

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Khutbah Jumat
Dunia Islam