Yarusallem, MINA – Amnesti International mendesak Israel untuk menghentikan penahanan administratif sebagai hukuman yang diberikan kepada aktivis Salah Hamouri.
Tuntutan itu datang dalam menanggapi keputusan pemerintah Israel untuk memenjarakan Salah Hamouri seorang pekerja di Lembaga Swadaya Manusia (LSM) Palestina-Prancis di bawah kebijakan penahanan administratif yang dikecam luas karena tanpa tuduhan yang jelas, demikian Palestinian Information Center (PIC) dikutip MINA.
Wakil Direktur Amnesti International untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Magdalena Mughrabi mengatakan, “penahanan administratif kepada Salah Hamouri adalah contoh kesewenang-wenangan dari perbuatan kasar otoritas Israel untuk menahan tersangka tanpa batas waktu dan tuduhan yang jelas dan tanpa pengadilan.”
Pada 23 Agustus lalu, pasukan Israel menahan Hamouri, seorang peneliti lapangan untuk kelompok hak asasi manusia Addameer.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Hamouri, yang sebelumnya dipenjara oleh Israel namun dibebaskan dalam kesepakatan pertukaran narapidana, kemudian mengeluarkan perintah penahanan administratif enam bulan.
Namun, sebuah pengadilan Israel kemudian memerintahkan Hamouri untuk menjalani sisa hukuman penjara selama tiga bulan.
Penuntut kemudian mengajukan banding atas hukuman ini dan perintah penahanan administratif enam bulan telah dibatalkan.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Koordinator Kelompok Media, Hasan Safadi telah ditahan di bawah penahanan administratif sejak Juni 2016. (T/R10/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel