Jenewa, MINA – Direktur Kampanye Timur Tengah Amnesty International Samah Hadid mendesak negara-negara anggota PBB bisa mencegah pelanggaran HAM Arab Saudi.
“Negara-negara anggota PBB harus mengakhiri kebisuan mereka yang memekakkan telinga kepada Arab Saudi, melakukan tugasnya untuk mengawasi kekejaman di Kerajaan untuk mencegah pelanggaran HAM yang lebih parah di negara ini dan di Yaman,” kata aktivis wanita asal Bahrain itu menjelang pertemuan Universal Periodic Review (UPR) PBB di Jenewa, Swiss, Senin (5/11).
Dalam pertemuan empat tahunan itu, PBB mengagendakan meninjau catatan HAM Arab Saudi di tengah kemarahan publik global atas pembunuhan brutal agen-agen Saudi terhadap jurnalis Jamal Khashoggi, termasuk peran Kerajaan dalam perang di Yaman, demikian The New Arab melaporkan.
Delegasi Saudi di Jenewa akan dipimpin oleh Bandar Al-Aiban yang menjabat Kepala Komisi Hak Asasi Manusia Kerajaan.
Baca Juga: Dokter Palestina Kumpulkan Dana untuk Pendidikan Kedokteran di Gaza
Delegasi akan menyajikan laporan tentang upaya negara untuk memenuhi kewajiban hak asasi manusia internasionalnya. Delegasi akan menanggapi pertanyaan dan komentar dari negara-negara di seluruh dunia dalam catatannya.
Sejumlah negara telah mengajukan daftar pertanyaan rinci untuk peninjauan, termasuk pertanyaan langsung dari Inggris, Austria, dan Swiss tentang kasus Khashoggi.
Menjelang UPR, kantor HAM PBB menerbitkan sebuah laporan pada akhir Agustus lalu yang memuat sejumlah keprihatinan atas catatan HAM Arab Saudi, termasuk undang-undang yang dinilai mendiskriminasikan perempuan.
Laporan PBB juga mengutuk penggunaan terus-menerus hukuman mati dan meningkatnya jumlah eksekusi di negara itu. (T/RI-1/R01)
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA