Lagos, Nigeria, 17 Sya’ban 1436/4 Juni 2015 (MINA) – Amnesty International mengatakan, militer Nigeria, termasuk sembilan komandan senior, harus diselidiki terkait peran mereka dalam penembakan, kelaparan, menahan dan menyiksa ribuan orang hingga mati selama perang melawan Boko Haram.
Organisasi HAM yang berbasis di Inggris itu mengatakan dalam sebuah laporan baru, lebih 7.000 anak laki-laki dan pemuda meninggal di bawah tahanan militer sejak Maret 2011.
Seorang tokoh militer senior mengatakan kepada Amnesty, itu hal yang biasa bagi tentara untuk “pergi ke tempat terdekat dan membunuh semua pemuda. Orang yang tewas mungkin tidak bersalah dan tidak bersenjata”.
Setidaknya 20.000 laki-laki muda telah ditangkap sejak 2009, ketika kelompok Boko Haram yang menentang pengaruh Barat, memulai kampanye bersenjata mereka untuk membentuk sebuah negara berhukum Islam.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Namun dalam kebanyakan kasus, penangkapan bersifat ilegal.
Amnesty mengatakan, para tahanan ditempatkan dalam sel sempit dengan sedikit makanan atau air, tanpa penyelidikan atau pengadilan.
“Bukti memuakkan ini memperlihatkan bagaimana ribuan pria dan anak laki-laki sewenang-wenang ditangkap dan sengaja dibunuh atau dibiarkan mati dalam tahanan dalam kondisi yang paling mengerikan,” kata Sekretaris Jenderal Amnesty International Salil Shetty.
Amnesty menegaskan, sembilan perwira senior harus segera diselidiki untuk tanggung jawabnya sebagai individu pemberi perintah atas pelanggaran HAM. (T/P001/R02)
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)