AMNESTY INTERNASIONAL RILIS BUKTI KUAT KEJAHATAN PERANG ISRAEL DI GAZA

Israel serbu Gaza pada perang tahun lalu. (dok. Worldbulletin)
serbu pada perang tahun lalu. (dok. Worldbulletin)

, 13 Syawwal 1436/30 Juli 2015 (MINA) – Lembaga pengawas Hak Asasi Manusia, Amnesty International pada Rabu (29/7) kemarin merilis laporan yang menyatakan bahwa ada bukti kuat pasukan Israel telah melakukan kejahatan perang selama agresi militer tahun lalu terhadap Jalur Gaza.

Namun, laporan yang berjudul “Black Friday: Carnage in Rafah during the 2014 Israel/Gaza Conflict” langsung dibantah oleh Kementerian Luar Negeri Israel yang menggambarkannya sebagai sebuah kesalahan fatal, demikian Wolrdbulletin dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.

Menurut laporan Amensty itu, Israel melakukan operasi balas dendam terhadap Palestina pada Agustus tahun lalu setelah salah satu tentaranya ditangkap di daerah Rafah bagian selatan Jalur Gaza.

“Ada bukti kuat bahwa pasukan Israel melakukan kejahatan perang dengan membombardir tanpa henti di sebagian besar daerah pemukiman di Rafah hanya untuk mencari Letnan Hadar Goldin yang hilang di sana,” demikian Philip Luther, Direktur Amnesty International mengatakan.

“Israel melakukan serangkaian serangan yang tidak proporsional atau sembarangan, mereka telah gagal dalam melakukan penyelidikan,” tegasnya.

Sementara faksi perlawanan Palestina, dan faksi-faksi lainnya menyambut temuan laporan itu. “Bukti itu harus diserahkan ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) yang berbasis di Den Haag,” tegas juru bicara Hamas, Fauzi Barhoum dalam sebuah pernyataannya.

Lebih lanjut, Barhoum mendesak masyarakat internasional untuk mengambil langkah-langkah hukuman langsung terhadap para pemimpin Israel dan menuntut mereka atas kejahatan mereka terhadap rakyat Palestina.

Sebelumnya, pada 7 Juli 2014 lalu, Israel mulai melancarkan serangan militer besar-besaran terhadap Jalur Gaza, berakhir pada 26 Agustus yang menyebabkan kematian lebih dari 2.150 warga Palestina, termasuk 578 anak-anak, 489 wanita dan 102 orang tua.

Setidaknya 73 warga Israel, 68 tentara diantaranya dan lima warga sipil juga tewas selama konflik 51-hari itu. (T/P011/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Comments: 0