
Presiden AS Donald Trump bertemu Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman bicarakan penjualan senjata di Kantor Oval, Gedung Putih, Selasa, 20 Maret 2018. (AP Photo/Evan Vucci)
London, MINA – Amnesty International hari Jumat (23/3) mengecam Amerika Serikat dan Inggris atas penjualan senjatanya kepada Arab Saudi.
Menurut lembaga yang berpusat di London itu, penjualan senjata kedua negara kepada koalisi pimpinan Arab Saudi di Yaman menjadikan “ejekan” terhadap perjanjian senjata global. Itu juga telah mengakibatkan “bahaya besar” bagi warga sipil.
“Tetapi ini tidak menghalangi Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara lain, termasuk Perancis, Spanyol dan Italia, dari melanjutkan transfer senjata bernilai miliaran dolar,” kata Lynn Maalouf, Direktur Riset Amnesty Timur Tengah, demikian Al Araby Al Jadeed melaporkan.
Amnesty telah mendokumentasikan pelanggaran hukum internasional oleh semua pihak yang bertikai, termasuk pemberontak Houthi di Yaman.
Baca Juga: Yunani dan Israel Bahas Hubungan Militer di tengah Berlangsungnya Genosida di Gaza
Pada Maret 2015, Arab Saudi memulai serangan udara di Yaman setelah pemberontak Houthi mengusir pemerintah yang diakui secara internasional, Abd-Rabbu Mansour Hadi dari Sanaa, ibu kota Yaman.
Hadi kini tinggal di pengasingan di Riyadh.
“Tiga tahun kemudian, konflik Yaman tidak menunjukkan tanda-tanda nyata mereda, dan semua pihak terus menimbulkan penderitaan yang mengerikan pada penduduk sipil,” kata Maalouf.
Ia menambahkan, ada “bukti luas bahwa aliran senjata yang tidak bertanggung jawab” kepada koalisi pimpinan Saudi tidak menghalangi eksportir senjata menjual senjata militer ke koalisi. (T/RI-1/RS1)
Baca Juga: Netanyahu Tunjuk Direktur Baru Shin Bet
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Denmark Tegur Wakil Presiden AS terkait Kritik Greenland