London, 17 Syawwal 1438/11 Juli 2017 (MINA) – Badan HAM dunia Amnesty International mengatakan, pihaknya mengidentifikasi terjadinya pelanggaran hukum kemanusiaan internasional oleh pasukan Irak dan sekutunya pada pertempuran di Mosul melawan ISIS.
Pelanggaran yang dilakukan pasukan Irak dan koalisi militer pimpinan Amerika Serikat yang mendukung operasi melawan ISIS, menurut Amnesty, mungkin merupakan kejahatan perang.
Kelompok itu juga mengatakan, ISIS secara mencolok melanggar HAM dengan menempatkan warga sipil dalam bahaya. Demikian Middle East Eye memberitakan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
Perdana Menteri Irak Haider Al-Abadi pada hari Senin (10/7/2017) telah mengumumkan kemenangan total pasukannya di Mosul, tiga tahun setelah ISIS merebut kota tersebut dan menjadikannya benteng “kekhalifahan”.
Sebuah aliansi berkekuatan 100.000 personel tentara dari unit pemerintah Irak, pasukan Pesmmerga Kurdi dan milisi Syiah telah melancarkan serangan ke Mosul sejak bulan Oktober 2016 dengan dukungan utama dari darat dan udara pasukan koalisi internasional.
Amnesty menegaskan, pasukan Irak dan koalisi melakukan serangkaian serangan yang tidak sah di Mosul barat sejak Januari, mengakibatkan hilangnya nyawa orang-orang sipil yang tidak perlu dalam dalam beberapa kasus. (T/RI-1/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)