Tepi Barat, 2 Shafar 1437/15 November 2015 (MINA) – Organisasi Amnesty Internasional mengungkapkan, Israel memiliki sejarah panjang dalam operasi pembunuhan illegal di wilayah Palestina.
“Mereka punya sejarah panjang dalam melakukan aksi pembunuhan,” kata Kepala Bagian Timur-Tengah dan Afrika Utara di Amnesty Internasional, Philip Luther, dalam keterangan persnya pada Jumat (13/11) pagi, setelah organisasi itu melakukan investigasi terkait peristiwa penyerangan sebuah rumah sakit swasta.
Terkait insiden penyerangan itu, ia mengaku kecewa dengan tindakan melanggar hukum yang dilakukan pasukan penjajah Israel. “Kami mengecam serangan pasukan Israel yang menyamar dengan memakai pakaian sipil dan menggunakan peci Palestina bersama seorang perempuan yang berpura-pura hamil,” ujarnya.
Dari hasil investigasi, organisasi yang berbasis di London itu mengungkapkan, ada sebuah model baru dalam pembunuhan yang dilakukan Israel belakangan ini di Tepi Barat dengan menembak bagian belakang kepala. “Hal ini sudah kami temui sebelumnya,” katanya.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Lebih lanjut, Luther meminta untuk segera dilakukan investigasi mendalam terkait dugaan Israel menggunakan kekuatan militer berlebihan menghadapi warga sipil Palestina yang bukan merupakan ancaman atas nyawa fihak Israel.
“Meningkatnya aksi perlawanan Palestina terhadap Israel sejak awal Oktober sama sekali tidak bisa menjadi alasan bagi pasukan Israel dan polisinya untuk menggunakan kekuatan berlebihan jika situasi tidak mendesak,” pungkasnya. (T/P011/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya