Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amnesty: Mesir Deportasi Pengungsi Sudan Secara Tidak Sah

Arina Islami - Rabu, 19 Juni 2024 - 22:17 WIB

Rabu, 19 Juni 2024 - 22:17 WIB

9 Views

ADRE, CHAD - APRIL 24: Newly arrived Sudanese refugees sit outside their makeshift shelters at twilight close to a relocation camp on April 24, 2024 near Adre, Chad. Since the beginning of the recent conflict between the paramilitary Rapid Support Forces (RSF) and the the Sudanese Armed Forces, (SAF), which began in March 2023, over 600,000 new refugees have crossed the border from Darfur in Sudan, into Chad. The total number of refugees, including those from previous conflicts, now stands at 1.2 million. Aid agencies, including The World Food Programme, (WFP), Médecins Sans Frontières (MSF) and the United Nations High Commissioner for Refugees, (UNHCR), already struggling with acute supply shortages, have warned that the life-saving programmes in Chad, will ‘grind to a halt in a matter of weeks without urgent funding’. Chad is now home to one of the largest and fastest-growing refugee populations in Africa. (Photo by Dan Kitwood/Getty Images)

Kairo, MINA – Kelompok hak asasi manusia (HAM), Amnesty International melaporkan, Mesir telah melakukan penangkapan massal dan deportasi yang melanggar hukum terhadap ribuan pengungsi yang melarikan diri dari perang di Sudan.

Dalam laporan yang terbit pada Rabu (19/6) itu, Amnesty mengatakan, pihaknya telah mendokumentasikan 12 insiden di mana pihak berwenang Mesir memulangkan sekitar 800 warga negara Sudan antara bulan Januari-Maret 2024 tanpa memberi mereka kesempatan untuk meminta suaka atau menentang keputusan deportasi, melansir MEMO.

Amnesty juga menyatakan, pihaknya telah mendokumentasikan secara rinci kasus 27 pengungsi Sudan yang ditangkap antara Oktober 2023 dan Maret 2024, 26 di antaranya termasuk di antara mereka yang diusir secara kolektif.

“Para pengungsi ditahan dalam kondisi yang kejam dan tidak manusiawi sebelum dideportasi,” kata laporan Amnesty yang dikutip MEMO.

Baca Juga: Israel Retas Kendali Bandara Lebanon

Jumlah total penangkapan dan deportasi tidak jelas karena tidak ada statistik yang tersedia untuk umum.

Badan pengungsi PBB mengatakan ribuan orang dideportasi akhir tahun lalu, banyak dari mereka adalah warga Sudan.

Layanan Informasi Negara Mesir tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait laporan Amnesty International ini.

Kelompok HAM itu mengatakan Dewan Nasional Hak Asasi Manusia Mesir membantah temuannya mengenai peningkatan jumlah penangkapan dan deportasi pengungsi Sudan, dan menyatakan bahwa pihak berwenang menghormati hukum internasional.[]

Baca Juga: Kemenkes Lebanon Evakuasi Paramedis di Beirut

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Menlu RI dan PM Slovenia Bahas Isu Palestina dan Kerja Sama Air

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Dunia Islam
Internasional
Palestina
Palestina