- London, MINA – Organisasi HAM Amnesty International mengecam Israel dengan mengatakan, pertumpahan darah di sepanjang perbatasan Gaza adalah “pelanggaran yang menjijikkan” terhadap hak asasi manusia.
Sedikitnya 59 demonstran damai Palestina di perbatasan Gaza-Israel ditembak mati oleh pasukan pendudukan pada Senin (14/5), sementara lebih 2.200 orang terluka.
“Kami menyaksikan pelanggaran yang menjijikkan terhadap hukum internasional dan hak asasi manusia di Gaza …. Ini harus diakhiri segera,” kata kelompok hak asasi manusia yang berbasis di London di Twitter, demikian The New Arab melaporkan.
Penembakan terhadap protes massal itu bertepatan dengan peresmian pembukaan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Yerusalem.
“Ini adalah pelanggaran terhadap standar internasional, dalam beberapa kasus melakukan apa yang tampaknya merupakan pembunuhan yang disengaja yang merupakan kejahatan perang,” kata Direktur Amnesty untuk Timur Tengah dan Afrika Utara Philip Luther dalam sebuah pernyataan terpisah.
Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya
Human Rights Watch mengatakan kebijakan Israel untuk melepaskan tembakan terhadap demonstran Palestina “yang dikurung selama satu dekade dan di bawah pendudukan selama setengah abad, telah mengakibatkan pertumpahan darah yang dapat diramalkan siapa pun.” (T/RI-1/RS1)
Mi’raj New Agency (MINA)
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang