London, MINA – Amnesty International menyerukan penghentian serangan berulang, tidak beralasan dan berlebihan yang digunakan oleh pasukan Israel terhadap pengunjuk rasa Palestina di Yerusalem Timur (Al-Quds) yang diduduki, yang marah atas rencana pengusiran keluarga Palestina dari rumahnya di lingkungan Sheikh Jarrah.
“Bukti yang dikumpulkan oleh Amnesty International mengungkapkan pola mengerikan dari pasukan Israel yang menggunakan kekerasan dan tindakan sewenang-wenang terhadap sebagian besar pengunjuk rasa Palestina yang damai dalam beberapa hari terakhir,” kata Wakil Direktur untuk Timur Tengah dan Afrika Utara di Amnesty International, Saleh Higazi, Senin (10/5).
“Beberapa dari mereka yang terluka dalam kekerasan di Yerusalem Timur (Al-Quds) termasuk para jamaah yang melakukan shalat Ramadhan,” katanya.
Dia menambahkan, “Kekerasan terbaru membawa fokus tajam kampanye berkelanjutan Israel untuk memperluas pemukiman ilegal Israel dan meningkatkan penggusuran paksa penduduk Palestina – seperti yang ada di Sheikh Jarrah – untuk memberi jalan bagi pemukim Israel.”
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Menurut Amnesty, pengusiran paksa ini adalah bagian dari pola berkelanjutan di Sheikh Jarrah. Pasukan Israel secara mencolok melanggar hukum internasional dan akan menjadi kejahatan perang.
Pejabat senior Amnesty International lebih lanjut mengatakan, rezim Tel Aviv tidak boleh dibiarkan terus mengamuk terhadap warga Palestina, yang hanya membela hak mereka untuk hidup dan memprotes pemindahan paksa mereka. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza