Jakarta, 18 Rabi’ul Akhir 1438/17 Januari 2017 (MINA) – Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggaran Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI), Joko Asmoro mengatakan, angka terlantarnya jamaah haji dan umroh sebanyak 1.920 orang, menunjukkan travel resmi lebih sedikit daripada travel nonresmi / tidak berizin.
“Ini membuat travel tidak berizin dengan leluasa mampu menyelenggarakan perjalanan umrah dan memberangkatkan banyak jamaah, tentu bertolak belakang dengan prinsip perlindungan jamaah,” kata Joko Asmoro dalam sambutan Pengukuhan Anggota AMPHURI di Hotel Osis Amir Senen, Jakarta, Selasa (17/1) pagi.
Menurutnya, “travel resmi cenderung lebih aman bagi jamaah karena memiliki standar pelayanan dengan pengawasan langsung dari Kemenag. Berbeda halnya dengan travel tidak resmi yang kerap berupaya memanfaatkan aspek ketidaktahuan jamaah dengan menawarkan program perjalanan umrah berharga miring,” jelas Joko Asmoro
Baca Juga: Menag Wacanakan Pramuka Wajib di Madrasah dan Pesantren
“Ujung-ujungnya banyak unsur masyarakat yang akhirnya tergiur untuk menggunakan jasa travel tidak resmi berisiko sehingga berujung pada penelantaran jamaah,” ujar Joko Asmoro.
Kegiatan AMPHURI salah satunya adalah Pengukuhan Pengurus AMPHURI Masa Bakti 1438-1441H, Sosialisasi SIMPU dan Umroh Cerdas oleh Ditjen PHU Kemenag RI dan Training AMPHURIGO.com. Hadir dalam kegiatan ini para anggota AMPHURI dari perwakilan daerah. (L/R03/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Al-Qur’an Dikencingi Tentara Israel, Kita tidak Boleh Diam!